Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hingga saat ini masih menuai polemik di masyarakat. Dari PPDB tingkat SLTA yang baru saja usai pada 25 Juni 2020, Agus Prabowo pelatih Kempo Banyumas mengaku kecewa terhadap pelaksanaan proses PPSB khususnya yang melalui jalur prestasi. Menurut Agus Prabowo, sertifikat prestasi melalui jenjang induk olahraga nasional di cabang olahraga Kempo ternyata pada tahun ini tidak diakui oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam PPDB melalui jalur prestasi. Hal ini tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk proses seleksi penerimaan peserta didik baru melalui jalur prestasi pada tahun ini kami hanya bisa menggunakan sertifikat prestasi kejuaraan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten, sedang penghargaan tingkat nasional yang dikeluarkan oleh induk organisasi tingkat nasional yaitu Persaudaraan Beladiri Kempo (Perkemi) malah tidak bisa digunakan," keluh Agus Prabowo, saat kami temui pada Jumat 26 Juni kemarin.
Kekecewaan Agus Prabowo ini cukup beralasan, karena atlet Banyumas yang meraih prestasi dan mewakili Banyumas di tingkat nasional itu cukup banyak. Kalau ini dibiarkan, ia khawatir hal ini akan dapat mempengaruhi semangat dan prestasi atlet Banyumas ke depannya.
Atlet berprestasi itu mengharumkan nama daerahnya, bahkan juga nama bangsa dan negaranya. Mereka patut diberi penghargaan untuk prestasinya.
Atlet-atlet berprestasi itu patut diberi penghargaan atas perjuangannya dalam meraih prestasi dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.
"Ini bukan soal masuk atau tidak masuk PPDB karena sertifikat itu. Atlet kami toh memiliki nilai akademik yang baik, ditambah sertifikat Popda Kabupaten yang dikeluarkan oleh Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, dan sertifikat yang dikeluarkan oleh Diknas Kabupaten Banyumas, maka atlet kami bisa lulus PPDB dengan mudah. Yang kami harap adalah adanya pengakuan dari Dinas Pendidikan terhadap sertifikat prestasi yang dikeluarkan oleh induk organisasi nasional yaitu Perkemi sebagai induk organisasi olahraga kami yang diakui oleh KONI," tambahnya.
Gus Yusuf dari Gusdurian Banyumas juga menilai perlu adanya perbaikan terhadap proses penerimaan peserta didik baru yang dilaksanakan pada tahun ini, khususnya yang melalui jalur prestasi. Untuk itu Gusdurian Banyumas mendorong upaya dialog antar kementerian, KONI dan lembaga induk cabang olahraga.
"Kami berharap untuk kedepannya tidak ada perbedaan perlakuan antara penghargaan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan penghargaan yang diberikan oleh induk organisasi cabang olahraga (Perkemi), karena itu sama-sama berjenjang dan juga diakui oleh KONI Pusat," demikian ungkap Gus Yusuf.Â
Video di atas adalah dokumentasi suasana kegiatan berlatih para kenshi di Dojo Kota Purwokerto.