Di kota Purwokerto ada banyak sekali komunitas sepeda yang biasanya dibentuk sesuai dengan jenis sepeda yang digunakan. Mereka biasanya berkumpul sesuai dengan jenis sepeda yang digunakan, sehingga ada komunitas sepeda lipat, sepeda gunung, dan ada juga komunitas sepeda tua. Walaupun demikian tidak sedikit juga komunitas sepeda campuran yang dibentuk oleh penggemar sepeda tanpa melihat pada jenis sepedanya.
Di perjalanan saya dan teman-teman melihat banyak orang dan beberapa komunitas sepeda lain melakukan hal serupa dengan kami, antara lain komunitas sepeda lipat Moenthang Cycling Club (MCC) yang bermarkas di Desa Kranji Muntang Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Mereka saat itu sedang dalam perjalanan menuju objek wisata Curug Ceriwis.Â
Om Mugi salah seorang anggota komunitas MCC mengatakan, kali ini kegiatan bersepeda menurutnya agak berbeda. "Jalan lebih sepi bila dibandingkan dengan keadaan sebelum wabah virus Covid-19 merebak. Jadi lebih aman dan nyaman untuk bersepeda", ujar Om Mugi.
Minat terhadap olahraga bersepeda memang terlihat makin meningkat akhir-akhir ini. Tidak hanya pagi atau sore hari, pada malam hari pun begitu ruas jalan menuju Alun-alun kota Purwokerto ditutup, bahkan kegiatan bersepeda masih banyak kita temui di jalan-jalan kota Purwokerto. Jalan Jenderal Soedirman yang biasanya ramai dilalui kendaraan, digunakan juga oleh anak-anak untuk bermain sepeda.
Berikut ini adalah rekaman suasana kegiatan bersepeda yang dilakukan oleh warga setempat pada malam hari, setelah jalan protokol ditutup, di sekitar Alun-alun kota Purwokerto.
Bagaimana dengan kegiatan bersepeda di tempat anda berada? Apakah juga semarak seperti halnya dengan keadaan di kota kami Purwokerto?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H