Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budikdamber untuk Ketahanan Pangan dan Gizi

13 Juni 2020   13:29 Diperbarui: 13 Juni 2020   13:24 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan budikdamber di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto

Seperti telah kita ketahui, pandemi wabah virus Corona (Covid-19) memberikan dampak luar biasa kepada kehidupan masyarakat. Keadaan pandemi membuat masyarakat berada dalam kondisi waspada dengan antara lain membatasi bepergian, membatasi konsumsi dan menghindari pertemuan-pertemuan. Hal tersebut pada akhirnya juga menimbulkan perlambatan ekonomi yang harus kita hadapi bersama. 

Berbagai elemen yang terkena imbas itu meliputi sektor usaha perhotelan, perbelanjaan, transportasi, dan usaha-usaha lainnya, termasuk berbagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi ini nilai-nilai kultural yang ada di masyarakat harus semakin diperkuat dan diberdayakan, yaitu dengan pemanfaatan nilai-nilai budaya dan sikap hidup masyarakat yang berupa kebiasaan hidup gotong royong, tenggang rasa, tolong menolong, saling berbagi, dll.

Selain itu juga dengan mengembangkan potensi kreatif masyarakat di tengah krisis ekonomi, berupa antara lain menggalakkan budidaya ikan dan tanaman dalam ember (Budikdamber).

Budikdamber diperkenalkan pertama kali oleh dosen budidaya perikanan dari Politeknik Universitas Negeri Lampung, Juli Nursandi pada tahun 2015. Kegiatan budidaya ini adalah kegiatan  beternak lele yang sekaligus menanam sayuran dengan menggunakan media ember. Dengan demikian Budikdamber rekatif bisa dilakukan di mana saja, karena tidak memerlukan lahan yang luas.

Teknik Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember ini sempat viral beberapa waktu lalu karena menemukan momentum yang tepat pada saat pemerintah memberlakukan secara ketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah tempat.

Budikdamber dinilai banyak orang menjadi kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja, termasuk di pekarangan yang sempit sekalipun. Kegiatan Budikdamber juga dianggap tepat sebagai salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan, gizi dan ketahanan ekonomi masyarakat.

Saat ini pelatihan Budikdamber sudah semakin banyak dilakukan oleh masyarakat. Seperti misalnya di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.  Pengurus masjid tersebut sudah menyelenggarakan pelatihan Budikdamber sebanyak tiga kali, dengan peserta yaitu jamaah dan pengurus masjid.

Dr. Agung Cahyo Setiawan, S.Pi., M.Si
Dr. Agung Cahyo Setiawan, S.Pi., M.Si
Hadir dosen Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto yaitu Dr. Agung Cahyo Setiawan, S.Pi., M.Si. sebagai narasumber pelatihan.

Peserta pelatihan ini tidak dipungut biaya dan bahkan mendapatkan bantuan bibit ikan, bibit tanaman, ember, gelas plastik untuk pot tanaman, kawat untuk pelindung ember, dan bimbingan / konsultasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun