Â
Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian di setiap negara mulai dari negara maju dan berkembang. Beberapa negara hamper mengalami krisis ekonomi pada masa pandemi yang berlangsung selama dua tahun lamanya.
Namun saat ini pandemi Covid 19 telah berlalu dan perekonomian di seluruh dunia sedang mengalami pemulihan pasca pandemi dan setiap negara saat ini sudah mulai melakukan pembangunan infrastruktur dan lain-lainnya yang dapat mendongrak perekonomian di negaranya, hal tersebut juga di alami oleh perekonomian Indonesia yang perlahan-lahan telah melakukan dan melanjutkan pembangunan yang sempat terhambat pada masa pandemi kemarin.
Indonesia sendiri pada masa pandemi telah melakukan banyak kebijakan untuk dapat menanggulangi virus covid yang menyebabkan perekonomian di Indonesia sempat lumpuh dan dapat dikatakan ekonomi di Indonesia tidak berjalan normal.
Setelah pandemi sudah mulai teratasi, Indonesia mulai melakukan pembangunan dan melanjutkan perencanaan ekonomi untuk memulihkan roda perekonomian di Indonesia.
Akan tetapi, tantagan belum berakhir bagi perekonomian Indonesia, karena kondisi ekonomi global saat ini sedang tidak menentu dan akan dihadapkan oleh resesi ekonomi global pada tahun 2023 mendatang. Walaupun semua negara di dunia sedang masa pemulihan, justru hal tersebut menjadi celah yang begitu besar bagi roda perekonomian di dunia. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) yang di prediksi akan mengalami resesi tersebut. IMF dan Bank Dunia atau World Bank telah memprediksi bahwa pada tahun 2023 akan terjadi perlambatan pada roda perekonomian yang sebelumnya proyeksi ekonomi dunia yang sebelumnya 3.2% akan mengalami penurunan menjadi 2.7%.
Kondisi tersebut tentu harus diperhatikan baik-baik dan Indonesia harus tetap waspada kepada kondisi tersebut karena hal tersebut bukan tidak mungkin akan berdampak pada perekonomian di Indonesia.
“Pada tahun 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada tanpa mengurangi optimisme", ujar Presiden Joko Widodo dikutip dari laman Bank Indonesia.
Namun, seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2023 harus tetap waspada terhadap resesi yang akan terjadi walaupun dampak yang akan dirasakan oleh Indonesia tidak begitu besar tidak sebesar Amerika Serikat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan probabilitas Indonesia mengalami resesi akibat ketidakpastian global adalah sebesar 3 persen menurut survei Bloomberg.