Mohon tunggu...
SINTA SANTISALINDRI
SINTA SANTISALINDRI Mohon Tunggu... Guru - Wanita karir yang juga menjadi ibu rumah tangga

Ibu dari seorang gadis kecil yang ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Trip

Warisan Dunia di Tlatah Bumi Sukowati

22 Januari 2020   08:37 Diperbarui: 22 Januari 2020   08:43 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. kompasiana.com/dhave

Kota Sragen yang sering disebut sebagai " Tlatah Sukowati" ini merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. 

Dengan demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang memasuki Jawa Tengah dari arah timur. Kota kecil ini ternyata menyimpan sebuah kekayaan alam yang  sangat berarti bagi dunia, yaitu Sangiran Dome. Kubah Sangiran ini terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen atau + 17 km dari Solo) Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari jaman pleistocen ( + 2 juta tahun lalu). 

Fosil-fosil purba ini merupakan 65 % fosil hominid purba di Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil salah satunya adalah fosil gading gajah purba sepanjang 3 meter.  

Luas wilayah situs yang sudah mendapat pengakuan internasional ini, kurang lebih 56 km yang mencakup tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Kalijambe, Gemolong dan Plupuh serta Kecamatan Gondangrejo,Kabupaten Karanganyar.

Keistimewaan Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli Geologi dulu pada masa purba merupakan hamparan lautan. Akibat proses geologi dan akibat bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, Sangiran menjadi Daratan. 

Hal tersebut dibuktikan dengan lapisan-lapisan tanah pembentuk wilayah Sangiran yang sangat berbeda dengan lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil Binatang Laut banyak diketemukan di lapisan tanah paling bawah, yang dulu merupakan lautan. 

Dari sinilah para ahli mendapatkan informasi yang sangat lengkap tentang kehidupan masa lampau. Pada 1977 Sangiran dan sekitarnya ditetapkan sebagai daerah cagar budaya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 070/0/1977, tanggal 5 Maret 1977. 

Selanjutnya keputusan itu dikuatkan oleh Komite World Heritage UNESCO pada peringatannya yang ke-20 di Merida, Mexico pada tanggal 5 Desember 1996, Sangiran ditetapkan sebagai salah satu kawasan Warisan Budaya Dunia (World Heritage) No. 593.

Tetapi Sayang, selain situs bersejarah, Sangiran nyaris tak punya aspek lain yang diandalkan untuk menarik pengunjung. Apabila Anda datang ke Sangiran, jangan berharap untuk mendapatkan suasana lingkungan yang indah dan tertata rapi. 

Harapan itu sebaiknya dibuang jauh-jauh. Karena, memasuki daerah Sangiran berarti memasuki daerah terbuka yang tandus dan kering (terlebih jika datang pada musim kemarau). 

Kehidupan Sangiran didominasi kegiatan penduduknya membuat handicraft dari batu. Hasil keterampilan mereka berupa kapak dari batu yang menjadi bawaan manusia prasejarah dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun