Mohon tunggu...
Stephany Gracia Barias
Stephany Gracia Barias Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Industri Film Malaysia, Antara Tantangan dan Potensi

16 September 2024   03:32 Diperbarui: 16 September 2024   03:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Industri perfilman Malaysia saat ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ada potensi besar untuk perkembangan dan menembus pasar internasional. Namun di sisi lain, berbagai tantangan masih menghadap para pelaku industri dalam upaya mereka meningkatkan kualitas dan daya saing film-film Malaysia. 

Salah satu isu utama yang dihadapi adalah kualitas film. Para produser dan sutradara mengakui bahwa naskah, nilai produksi, dan kreativitas masih perlu ditingkatkan secara signifikan. Mereka mengeluhkan kurangnya parameter yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "film berkualitas". Hal ini menyulitkan mereka dalam mengajukan proposal pendanaan maupun memenuhi ekspetasi penonton.

Anggaran yang terbatas juga menjadi kendala serius. Banyak filmmaker merasa tidak mampu memproduksi film dengan standar internasional karena keterbatasan dana. Hal ini berdampak pada kualitas akhir film dan peluang distribusinya diluar negeri. Promosi pun menjadi terbatas, sehingga film-film Malaysia sulit bersaing dengan produksi Hollywood atau negara Asia lainnya di pasar global.

Meski demikian, para pelaku industri melihat ada potensi besar bagi film Malaysia untuk go internasional. Kuncinya adalah mengangkat cerita lokal dengan cara yang universal, sehingga bisa dinikmati penonton global. Pemilihan genre yang tepat, seperti horror atau aksi, diyakini bisa memudahkan film Malaysia menembus pasar luar negeri.

Sayangnya, selama ini kesuksesan film Malaysia di kancah internasional lebih banyak diukur dari presentasinya di festival film, bukan dari  nilai komersialnya. Perlu ada keseimbangan antara film festival dan film komersil agar industri bisa berkembang secara menyeluruh.

Kreativitas para filmmaker juga sering terhambat oleh aturan sensor yang cukup ketat. Beberapa responden mengeluhkan sulitnya berkreasi secara bebas karena khawatir tidak lolos sensor. Diperlukan komunikasi yang lebih baik antara pelaku industri dan badan sensor agar bisa mencapai titik temu yang menguntungkan kedua belah pihak.

Para pelaku industri berharap ada penelitian lebih lanjut tentang selera dan perilaku penonton. Hal ini penting untuk menjembatani kesenjangan antara perspektif filmmaker dan penonton dalam menilai kualitas sebuah film. Pemahaman yang lebih baik tentang selera pasar akan membantu meningkatkan kualitas dan daya jual film-film Malaysia. 

Terlepas dari berbagai tantangan tersebut, industri film Malaysia sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang. Cerita-cerita lokal yang belum banyak terekspos bisa menjadi daya tarik tersendiri jika dikemas dengan baik. Dukungan pemerintah melalui berbagai insentif dan kebijakan juga membuka peluang bagi pertumbuhan industri ini. Salah satu film dari Malaysia yang sempat mencatatkan sejarah dalam industri karena telah menjadi film box-office Melayu pertama yang mencapai kutipan tertinggi, yakni 'Mat Kilau: Kebangkitan Pahlawan' tayang pada tahun 2021. Dengan beberapa aktor terkenal di negara Malaysia salah satunya adalah Fattah Amin.

Namun, diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Pemerintah perlu terus menyempurnakan kebijakan dan dukungannya terhadap industri kreatif. Para pelaku industri juga harus terus meningkatkan kualitas dan kreativitas mereka. Dengan kolaborasi yang baik, bukan tidak mungkin industri film Malaysia bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi kreatif dan mengharumkan nama negara di kancah internasional.

Tantangan memang masih banyak, tapi peluang juga terbuka lebar. Dengan semangat pantang menyerah dan terus berinovasi, industri film Malaysia bisa selangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa melihat lebih banyak film Malaysia yang sukses menembus pasar global dan mengukir prestasi di panggung internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun