Mohon tunggu...
Tri Okta Argarini
Tri Okta Argarini Mohon Tunggu... Freelancer - Urban Planner

Saya seorang yang menyukai tantangan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pekerjaan Rumah Pemkot, Kapan Selesai?

18 Desember 2016   14:10 Diperbarui: 19 Desember 2016   10:04 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Masalah pokok yang menjadi fokusan pemerintah Kota Surabaya salah satunya adalah menangani isu ketenagakerjaan. Pemerintah dengan segala upaya berusaha mengurangi tingkat pengangguran yang menjadi bagian dari ketenagakerjaan. Menurut catatan Badan Pusat Statistik, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur sebesar 4,21%, tergolong rendah dibandingkan nasional yang mencapai 5,61%. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2016 menunjukkan jumlah penduduk usia kerja mencapai 29,7 juta orang. Jumlah angkatan kerja telah mengalami penurunan dari 20,27 orang pada tahun 2015 menjadi 19,95 juta orang pada 2016. Dibandingkan pada 2015,  lebih banyak jumlah angkatan kerja yang diserap yaitu sebesar 253 ribu orang sehingga pada Agustus 2016 tercatat penyerapan tenaga kerja menjadi 19,11 juta orang.

Pengangguran yang terjadi disebabkan oleh kesenjangan antara supply (ketersediaan) tenaga kerja dengan demand (kebutuhan) perusahaan, minimnya informasi tentang ketenagakerjaan, serta kualitas SDM di Jawa Timur yang relatif rendah terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan tenaga kerja di Jawa Timur.

Salah satu yang menjadi pekerjaan rumah pemkot Surabaya adalah meningkatkan kualitas SDM. Wakil Gubernur Jatim, Drs. H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menerangkan bahwa akan dilakukan pemagangan kerja dan pemerintah akan menjembatani kerjasama dengan perusahaan-perusahaan demi menyerap tenaga kerja.

Selain itu, menurut Dirjen Binalattas Kementrian Ketenagakerjaan, Ir Chaerul Anwar, salah satu solusi menyediakan tenaga kerja yang mampu bersaing di era MEA adalah dengan pemagangan yang ditangani Disnakertransduk Jatim dan pendidikan vokasi yang berorientasi 30% teori dan 70% praktik. Pemagangan akan diprioritaskan pada tahun 2017, sedangkan pada Desember 2016 akan berlangsung Deklarasi Program Nasional yang bekerja sama dengan 2000 perusahaan di Jabodetabek.

Keseriusan pemkot Surabaya dalam mengurangi tingkat pengangguran ditunjukkan dengan  terselenggaranya acara Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna dan Penyerahan Penghargaan Siddhajarya pada 15 Desember 2016. Selain itu, Disnakertransduk Jatim pada 27-28 September telah menggelar JMF (Job Market Fair). Dimana tercatat 10 Disnaker berpartisipasi dalam bursa kerja tersebut dengan jumlah lowongan sebanyak 10.000, terdapat 484 perusahaan dan dihadiri 80.000 orang pencari kerja.

Pemkot Surabaya telah memfasilitasi tenaga kerja di Surabaya dengan memberikan pelatihan, pemagangan, bursa kerja, dan pendidikan vokasi demi menekan angka pengangguran. Namun, tidak fair jika pemerintah saja yang bekerja giat. Harus ada dukungan dari semua pihak. Masyarakat diharapkan aktif mencari, perusahaan yang menyerap tenaga kerja, dan pemerintah yang menghubungkan keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun