Hujan turun bagaikan panah dari langit yang menghujam bumi, Mengoyak sunyi yang bersarang di sudut hati,
Hujan bersama airnya, Bagaikan tinta tanpa suara yang mewarnai selembar cerita perjuangan yang ada,
Berisik suara air hujan gemericik namun tak mengusik,Â
Menggenang kadang tenang mengisi jejak-jejak kaki sang pejuang,
Mengalir menghanyutkan bekas luka yang terpendam di bawah semak-semak berselimut tanaman,
Selembar kertas cerita perjuangan hampir penuh tak bersisa,
Namun keyakinan masih lihai untuk merangkai keajaiban yang terbentang seluas alam semesta,
Nusantara, Penaku Laylie
29.01.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H