Mohon tunggu...
Penaku Laylie
Penaku Laylie Mohon Tunggu... Seniman - Aku Bernafas Maka Aku Ada - Tri Murti

Malaikat Bumi • Tri Murti • Inpeek Buku Perdanaku: Semangat Aku, kamu dan Kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Getaran Rindu

17 Desember 2022   04:12 Diperbarui: 17 Desember 2022   04:14 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Getaran rindu mulai terasa,  Membangunkan keinginan yang pernah tidur terbuai dalam mimpinya,

Getaran rindu mulai terasa, Menyibak gelapnya malam, Bagai kilatan cahaya yang menembus gelapnya kesunyian,

Dalam hening malam getaran rindu semakin terasa, Datang dari segala penjuru arah dunia,

Diam mengamati, Getaran rindu yang menggoda dalam hati, Terasa hangat dan membara, Bagaikan bisikan yang menenangkan di dalam jiwa,

Diam merasakan, Getaran rindu yang berasal dari kejauhan, 

Duhai getaran rindu, Bicaralah dalam bahasamu, Getarkan bibirmu, Agar aku mengetahui bahasa yang tersimpan dalam hatimu,

Duhai getaran rindu, Bicaralah dengan keberanianmu, Ungkapkan dengan jelas, Agar aku mengetahui maksud hatimu dengan tegas,

Duhai getaran rindu, Datanglah segera kepadaku dalam wujud yang sempurna,

Ponorogo, Penaku Laylie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun