Mohon tunggu...
Penaku Laylie
Penaku Laylie Mohon Tunggu... Seniman - Aku Bernafas Maka Aku Ada - Tri Murti

Malaikat Bumi • Tri Murti • Inpeek Buku Perdanaku: Semangat Aku, kamu dan Kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Kehidupan: Ruang Malam

6 Juli 2022   01:04 Diperbarui: 6 Juli 2022   01:05 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang malam bercahaya,
Dalam kesunyian yang tak terbatas adanya,
Merenung dalam kesendirian,
Merasakan hakikat sebuah ketenangan,

Ruang malam bercahaya,
Ketika keheningan menjadi raja,
Dari setiap keramaian diri yang penuh keinginan yang membara,
Mencoba mengendapkan rasa hingga jernih yang tersisa,

Ruang malam bercahaya,
Dihiasi cahaya lampu yang menerpa,
Menyadarkan ruang mata beserta isinya,
Mencoba peka atas segala yang dirasa,

Ruang malam bercahaya,
Dihiasi selimut kesunyian yang membalut gelapnya hawa,
Dihiasi dinding kaca yang berjajar rapi di setiap sudut keinginan yang masih tersisa,

Ruang malam bercahaya,
Salam hening menyapa,
Gerbang perenungan diri telah terbuka,

Nusantara, Penaku Laylie
06.07.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun