Aku tersungkur dan menangis mengetahui diriku pecundang,
Tawa juga telah habis kecuali keheningan yang melanglang,
Di kamar yang gelap dan sempit aku bersembunyi dalam balik selimut,
Terpaku pada rinai penuh ragu saat mata beradu dengan pikiran rumit,
Aku berceloteh pada angin malam betapa inginnya aku mati,
Bergelantungan di atas tali yang kasar nan dingin,
Aku lelah ketika bergelut dengan diri sendiri,
Ketika aku dihancurkan oleh pikiran-pikiranku sendiri,
Raga ini menanti angan sunyi atas kehampaan hati,
Di bawah naungan sendu, haru, dan pilu,
Aku menunggu serpihan jiwa yang akan menemani,