Mohon tunggu...
TRI NOVIA NELITA YANTI HAREFA
TRI NOVIA NELITA YANTI HAREFA Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Kristen Indonesia Mahasiswi Program Studi Ilmu Politik

kepribadiaan saya sangat suka hal-hal baru, suka melakukan hal yang menarik dan menantang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kabinet Prabowo Gibran dalam Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah; Peranan Gibran sebagai Jembatan

5 November 2024   21:17 Diperbarui: 5 November 2024   21:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan latar belakang gibran sebagai mantan Wali Kota Solo, Gibran dipandang memiliki pemahaman kuat tentang tantangan di tingkat daerah. Kehadirannya dalam kepemimpinan nasional bisa menjadi penghubung antara pemerintah pusat dan daerah. Masyarakat dan Pemerintah daerah kemungkinan besar akan lebih nyaman dan loyal jika merasa bahwa kepemimpinan pusat memiliki perwakilan yang memahami kondisi lokal meskipun kita tidak tau akan berjalan seperti apa kedepannya.

Kritik: Di sisi lain, Gibran bisa menguatkan loyalitas dengan memberikan suara yang lebih akomodatif terhadap kepentingan daerah. Namun, pengalaman Gibran di pemerintahan pusat masih terbatas
Sehingga menurut saya perlu ditingkatkan, sehingga ada tantangan besar bagi Gibran untuk memastikan bahwa suara daerah benar-benar didengar dalam pengambilan keputusan strategis. Jika hal itu tidak diindahkan, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan dan loyalitas pemerintah daerah.
Secara keseluruhan, kepemimpinan Prabowo-Gibran berpotensi mempengaruhi loyalitas pemerintah daerah dalam bentuk yang beragam, tergantung pada bagaimana kebijakan pusat dijalankan dan bagaimana keduanya membangun komunikasi yang harmonis dengan pemimpin daerah. Jika tidak dikelola dengan prinsip transparansi, keterbukaan, dan akuntabilitas, ada risiko bahwa loyalitas tersebut hanya akan bersifat superfisial dan sementara. Untuk menjaga loyalitas yang stabil, penting bagi mereka untuk memprioritaskan dialog yang setara dengan pemimpin daerah dan mempertimbangkan kearifan lokal sehingga kepercayaan masyarakat pun makin kuat atau pun tidak salah memilih presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun