Mohon tunggu...
Tri Novia Aulia
Tri Novia Aulia Mohon Tunggu... -

familyku sumber motivasiku, cepat jadi psikolog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ditinggal, Biasa Mau Tau Caranya untuk Maju

28 April 2014   23:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika semua serasa begitu gelap, begitu sunyi, tak satu orang pun yang lewat tak satu orangpun yang berbisik. Hari itu aku terbangun dari lamunan dan berjalan menghampirinya. menghampiri jalan ini hingga ujung yang aku dapatkan hanya diriku, hanya bayangan diriku sendiri. aku berfikir dan terus berfikir dimanakah ini. apa semua ini.

Aku terbangun ketika ku lihat aku berada di kursi ini, dibawah pohon yang rindang menikmati teriknya matahari. hari ini aku teringat bahwa ia dia, hari ini aku baru mendapatkan undangan darinya undangan pernikahannya dengan seorang wanita. aku melihat ke depan dan berharap bahwa itu aku yang duduk di sampingnya dan nama aku yang tertera di undangan itu. tapi aku terbangun dan melihat di sekitarku. banyak orang yang berjalan yang berbicara untuk menuju kerumah masing-masing.

banyak dari mereka melangkahkan kaki untuk menjemput anak-anaknya. aku teringat ketika aku kecil, hanya mereka orang tuaku tercinta yang menjemputku dan pergi membelikan ku ice cream. kini aku hanya diam dan terduduk disini memikirkan dia yang belum tentu memikirkanku.

Hari ini aku sadar akan sesuatu, jalan itu bukan hanya lurus, banyak tanjakan, banyak persimpangan dan banyak belokan yang akan kita lewati. tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Ibu memberikan kita semua yang kita butuhkan terlepas dari beliau sibuk dengan pekerjaannya dan hal yang lainnya.

Ayah yang selalu menemani kita kemana kita pergi selalu mengkhawatirkan kita dan bertanya kepada ibu kemana kita pergi saat kita terlambat pulang dan tidak memberitahukannya.

Beliau selalu berusaha untuk membuat kita menjadi lebih baik, disetiap hari di setiap waktu yang mereka harapkan hanya kita menggapai cita-cita.

Hari ini aku terbangun dan sadar mereka selalu ada untuk kita, cobalah untuk melihat kedepan disaat kita tak tau apa yang akan kita lewati bertanyalah, mereka pernah menjadi muda, tapi kita belum pernah menjadi tua.

Coba mengerti, cinta, bukan hanya untuk orang yang berlawan jenis saja, tapi untuk setiap orang yang dekat dengan kita, setiap orang yang selalu memberikan semangatnya untuk kita. Ayah dan ibu cinta yang benar-benar nyata untuk kita.

aku berjalan dan kembali kerumah kembali mengambil undangan dan mengambil handphone mengirimkan pesan untuknya dan memberikan selamat untuknya.

Semoga kalian selalu bahagia

#fiktif

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun