Diketahui bahwa akhir-akhir ini sedang beredar kasus virus terbaru yang masuk di Indonesia. Virus tersebut diklaim dengan nama virus cacar monyet(monkeypox). Kabar beredarnya virus terbaru ini cukup membuat resah masyarakat Indonesia. Disamping beredarnya kabar virus cacar monyet di Indonesia, di negara yang sering disebut negara bambu pun juga sedang beredar virus baru. Virus tersebut merupakan virus langya, yang telah menginfeksi puluhan orang di salah satu provinsi di China. Lalu, apa sebenernya penyebab virus-virus tersebut? Apakah virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia dan bagaimana dampaknya?
Masyarakat Indonesia dibuat resah dengan ditemukannya beberapa suspek kasus virus cacar monyet di berbagai daerah. Sampai saat ini belasan kasus dilaporkan kepada Kemenkes terkait suspek virus cacar monyet di Indonesia. Namun, keterangan tersebut masih sekadar suspek yang artinya sampai saat ini belum ada pasien yang mengidap cacar monyet. Cacar monyet sendiri diklaim memiliki gejala yang lebih ringan seperti penyakit cacar air. Gejala-gejala yang biasanya muncul yakni, sakit kepala, demam akut lebih dari 38,5 Celcius, sakit punggung, nyeri otot, tubuh melemah, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam pada beberapa bagian tubuh.Â
Disamping gejala-gejala yang muncul ketika masyarakat mengidap cacar monyet tersebut. Masyarat diminta untuk selalu menjaga kebersihan dengan perilaku hidup sehat, cuci tangan menggunakan sabun, hindari kontak dengan hewan liar atau primata seperti tikus, jangan mengonsumsi daging hewan mentah. Ketika merasakan gejala-gejala yang disebutkan tadi, masyarakat diharapkan untuk segera menghubungi dokter atau mendatangi pusat kesehatan terdekat supaya mendapatkan tindakan yang lebih lanjut.Â
Terkait penemuan virus baru yang ada di negara China, peneliti tengah melakukan penelitian tentang virus tersebut. Virus ini berasal dari hewan, selain menginfeksi hewan ke hewan. Virus ini juga bisa menginfeksi hewan ke manusia. Pola makanan di china yang sering mengonsumsi makanan makanan ekstrim dari hewan liar meningkatkan potensi virus ini lebih cepat menyebar. Gejala yang ditimbulkan oleh pengidap Virus Langya hampir mirip dengan Covid-19 yakni demam. Namun ketika dilakukan tes, hasil yang didapat bukanlah Virus Covid-19. Kontak erat mereka dengan hewan kelelawar sebelumnya semakin meyakinkan bahwa virus ini berasal dari hewan.Â
Saat ini belum ada tindak lanjut yang lebih dari kasus Virus Langya ini. Pengidap Virus Langya saat ini hanya dalam perawatan untuk menghindari komplikasi yang lebih. Belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk menangani kasus virus ini. Berbanding terbalik dengan penanganan Virus Langya, vaksin virus cacar monyet tengah beredar diberbagai belahan dunia untuk dapat mengendalikan virus cacar monyet atau monkeypox yang semakin merebak peredarannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H