Mohon tunggu...
TRI NANDA HIDAYAH
TRI NANDA HIDAYAH Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya merupakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang memiliki hobi bersepeda, batminton, saya juga suka menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Literasi Digital dalam Kurikulum Merdeka untuk Mengatasi Minimnya Pengetahuan terhadap Siswa

28 Oktober 2024   23:19 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:52 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Dalam proses pembelajaran, kurikulum selalu menjadi bagian penting yang diterapkan. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan dan digunakan sebagai rancangan untuk menyediakan berbagai kesempatan belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu kebijakan pendidikan di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka, yang memberi keleluasaan bagi sekolah untuk lebih mandiri dalam menentukan konten serta metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Saat ini, Kurikulum Merdeka hadir untuk memberi ruang yang lebih luas bagi pengembangan kreativitas, pemikiran kritis, serta penguasaan keterampilan digital para siswa. Namun, di tengah era informasi yang cepat ini. Kurikulum Merdeka hadir sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan akan keterampilan abad ke-21. Salah satu aspek penting dalam kurikulum ini adalah literasi digital, yang menjadi modal utama dalam memperluas wawasan siswa dan memudahkan mereka mengakses informasi. Namun, banyak siswa di tingkat SMP masih mengalami kesulitan dalam memahami istilah-istilah penting terkait pengetahuan negara seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Minimnya pemahaman ini disebabkan oleh kurangnya paparan terhadap materi yang relevan dan kurang optimalnya pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran. Artikel ini akan membahas bagaimana literasi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pengetahuan negara melalui Kurikulum Merdeka.

Literasi Digital dan Kurikulum Merdeka

Literasi digital meliputi kemampuan untuk mengakses, memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi digital secara efektif. Dalam Kurikulum Merdeka, literasi digital tidak hanya diajarkan sebagai keterampilan teknis, tetapi juga sebagai media untuk memperkaya pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran. Dengan menggunakan media digital, siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep abstrak melalui visualisasi, simulasi, dan akses langsung ke berbagai sumber informasi yang relevan. Pemahaman tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, misalnya, dapat diperkaya melalui video edukatif, infografis, dan materi interaktif lainnya.

Tantangan dalam Penerapan Literasi Digital di Sekolah

Meskipun literasi digital memiliki banyak potensi, penerapannya di sekolah menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, masih terdapat ketimpangan akses terhadap perangkat digital di berbagai sekolah, terutama di wilayah terpencil. Kedua, tidak semua guru memiliki kompetensi dalam memanfaatkan teknologi secara optimal dalam pembelajaran. Akibatnya, penerapan literasi digital sering kali tidak maksimal, dan siswa masih kesulitan memahami materi yang memerlukan pengetahuan digital untuk eksplorasi lebih lanjut.

Strategi Pemanfaatan Literasi Digital untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pengetahuan negara melalui literasi digital:

  • Penggunaan Media Interaktif: Sumber daya seperti video animasi, infografis, dan aplikasi pembelajaran digital dapat membantu siswa memahami struktur kenegaraan dan peran masing-masing lembaga seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
  • Kolaborasi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Digital: Guru dapat mengajak siswa untuk mencari dan mendiskusikan informasi dari berbagai sumber digital yang kredibel. Dengan ini, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan memahami konsep secara mandiri.
  • Pemanfaatan Platform Pembelajaran Online: Platform seperti Google Classroom atau Ruang Guru yang menyediakan materi pembelajaran digital dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar secara mandiri maupun kolaboratif. Materi tentang lembaga negara, misalnya, bisa diberikan melalui kuis interaktif yang memungkinkan siswa memahami konsep secara lebih mendalam.
  • Proyek Berbasis Digital: Guru dapat memberikan proyek berbasis digital di mana siswa membuat presentasi atau video singkat yang menjelaskan fungsi masing-masing lembaga kenegaraan. Metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga melatih kemampuan komunikasi digital siswa.

Kesimpulan

Literasi digital merupakan komponen kunci dalam Kurikulum Merdeka yang mampu menjawab tantangan minimnya pemahaman siswa terhadap pengetahuan negara. Dengan strategi yang tepat, seperti pemanfaatan media interaktif, kolaborasi dalam pembelajaran, platform pembelajaran online, dan proyek berbasis digital, siswa dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang sistem kenegaraan. Penerapan literasi digital secara efektif tidak hanya memperkaya proses pembelajaran, tetapi juga melatih siswa dalam keterampilan kritis yang sangat dibutuhkan di era digital.

Video penjelasan : https://youtu.be/IneUYA85Tlc?si=VizSQf_ZXi5HgfWl

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun