Semarang (28/01/2022) – Virus Corona dengan Varian baru (Omicron) di Indonesia dewasa ini terus mengalami kenaikan. Dilansir dari GISAID per 26 Januari 2022 total kasus orang yang terpapar omicron di Indonesia 1.755 kasus.Â
Meski protokol kesehatan ditetapkan, seperti menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan tangan, dan mengenakan masker dapat secara efektif mengurangi potensi penularan, namun langkah pencegahan ini dinilai tetap punya keterbatasan.
Rumah sebagai tempat tinggal hunian manusia dimana mereka melakukan sebagian besar aktivitasnya didalam ruangan memerlukan ventilasi yang baik, Penyaringan udara, dan tingkat kelembapan menjadi kunci untuk mengurangi penyebaran virus.Â
Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterbitkan pada Juli, sistem ventilasi yang terawat dan dioperasikan dengan baik dapat mengurangi penyebaran virus di ruang dalam ruangan dengan meningkatkan laju pergantian udara.
Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan dan menyehatkan bagi pengguna. Kesejukan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan dapat diperoleh dengan cara mengalirkan udara sehingga proses penguapan pada kulit terjadi dengan cepat. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan tersebut yaitu kualitas penghawaan.Â
Kualitas penghawaan yang baik dapat dicapai dengan cara merancang elemen-elemen arsitektur yang bertujuan untuk memaksimalkan aliran udara yang sejuk. Menganalisis datangnya arah angin menjadi faktor utama dalam merancang sebuah ruang dengan penghawaan yang baik.Â
Oleh itu sangat penting apabila sebuah ruang memiliki penghawaan yang baik agar pengguna merasa nyaman. Selain itu, dengan adanya penghawaan alami, ruangan akan lebih sehat karena aliran udara akan mengurangi tingkat kelembaban. Kelembaban yang tinggi akan mengakibatkan tumbuhnya jamur dan akan mengganggu kesehatan karena asupan udara dalam pernapasan pengguna menjadi kurang baik.
Sering dijumpai di masyarakat dalam membuat suatu hunian tidak menganalisis sistem penghawaan yang sehat. Faktor yang paling mendominasi dari hal tersebut yaitu pembangunan hunian yang tidak terencana hanya asal dengan terpenting melindungi tubuh dari paparan matahari dan hujan saja. Hal ini sangat disayangkan ketika masa pandemic seperti saat ini
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan kegiatan Edukasi Penghawaan udara yang sehat dirumah. Mahasiswa Anandina Sekar Khairunisa, Mahasiswa S1-Teknik Arsitektur Universitas diponegoro yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Undip 2021/2022 melakukan program kerja Edukasi Sistem Penghawaan udara yang sehat dirumah. Sasaran Kegiatan Ini adalah Warga sekitar wilayah Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah Mungkur