[caption id="attachment_17940" align="alignleft" width="298" caption="Maria Ozawa"][/caption] SEKALI waktu cobalah mengunjungi kawasan Glodok. Sering juga boleh sih, he he he. Kunjungilah stan-stan yang khusus menjual VCD. Glodok juga dikenal sebagai pusat penjualan perkakas dan peralatan elektronik. Dan saksikanlah "kebebasan" di sana. "Maria Ozawa Sunda, ayo bos, Manohara Jawa juga ada!" teriak pemuda tanggung itu. Ia berdiri di atas kursi mengawasi puluhan orang berebut memilih VCD dan DVD. Di salah satu pojok paling ramai dikunjungi. Di atas rak bertebaran VCD porno. Mulai film-film XXXX dengan bintang asal Barat, China, India, Indonesia sampai Maria Ozawa atau Miyabi asal Jepang yang lagi digandrungi. Tampak tidak ada rasa takut sama sekali kalau tiba-tiba polisi datang menggerebek. Transaksi berjalan "terang benderang". Tidak ada percakapan bisik-bisik. Tanpa pula kecemasan kalau ada orang menguping. Mereka --termasuk para ibu-ibu itu-- menjual VCD porno seperti menjual sembako. Astaga! Di salah satu pojok malah ada seorang ibu menyuapi anaknya sambil membungkus VCD porno. Anak itu kira-kira berusia lima tahunan. Di pojok lain, mbak-mbak itu ngerumpi diiringi tawa cekikikan sementara kedua tangannya terampil memasukkan VCD porno ke dalam wadahnya. Di cover VCD terpampang gambar wanita-wanita seksi tanpa busana. Di Indonesia kah ini? Benar di negara kita yang mempunyai UU Pornografi. Aku yakin "adegan hot" di Glodok lebih brutal dibandingkan situs-situs porno. Kita masih bisa mensensor situs porno lho! Kalaupun lolos sensor kita sulit mendapatkan adegan-adegan film porno secara penuh. Paling hanya beberapa detik. Kalapun mau mendownload penuh, harganya juga mahal. Coba bandingkan VCD porno dengan durasi sekitar 30 menit yang hanya dijual Rp 5.000 per keping di Glodok. Kalau mau beli partai, para penjual itu malah berlomba memberikan diskon. Seorang pria paruh baya malah dengan "semangat 45" membeli sekardus VCD porno. "Sore nanti langsung saya kirim ke Jawa," katanya. Lalu, masih berharapkah anak-anak kita bebas dari pornografi? Jangan mimpi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H