Mohon tunggu...
Tri MS
Tri MS Mohon Tunggu... Apoteker - mantan PNS

Orang biasa yang selalu ingin belajar dan berbagi....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memilih Keputusan : Antara Panggilan Bos dan Panggilan Keluarga

10 Oktober 2011   23:09 Diperbarui: 6 Oktober 2016   16:09 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Andaikan malam ini Anda berencana merayakan ulang tahun istri Anda dengan mengajak istri dan anak-anak untuk makan malam di restoran favorit keluarga di kota Anda. Istri dan anak Anda sudah mempersiapkan diri pada sore hari, mandi sore lebih awal dan mempersiapkan baju yang akan dipakai. Wajah-wajah mereka nampak riang dan cerah. Bagi Anda, membahagiakan istri mempunyai nilai yang cukup penting bagi keutuhan keluarga.

Tiba-tiba bos Anda menelepon ke HP Anda, dan mengharapkan Anda datang ke kantor untuk membantu menyelesaikan tugas kantor dalam rangka persiapan penyambutan tamu dari pusat. Bagaimana sikap anda dalam menentukan keputusan ini? Ada 2 opsi keputusan, segera berangkat untuk bergabung dengan bos Anda yang telah berada di kantor, atau dengan santai mengatakan kepada bos Anda bahwa Anda tidak bisa datang dan akan mendelegasikan kepada anak buah Anda untuk membantu bos.

MenurutStephen R Covey (dibukunya yang laris berjudul 7 Habbits), keputusan yang diambil sangat dipengaruhi oleh prinsip hidup anda yang dikaitkan dengan :

  1. Makna pentingnya keluarga Anda -----menempatkan keluarga prioritas utama
  2. Makna pentingnya karier di pekerjaan Anda - urusan pekerjaan number one
  3. Makna pentingnya kesenangan pribadi Anda - pokoknya dahulukan entertainment
  4. Mekna pentingnya pertemanan Anda - keputusan2 karena dilandasi pertemanan
  5. Musuh Anda/saingan Anda - dilandasi kompetisi dengan saingan

Jika anda menolak segera datang dan mewakilkan kepada anak buahnya, maka Anda menempatkan keluarga sebagai prioritas utama. Maka Anda harus dapat menjelaskan kepada bos Anda segamblang mungkin mengenai rencana anda dengan keluarga di malam itu. Dipastikan Anda punya kedekatan yang sangat khusus dengan bos Anda, bahkan mungkin sosok istri Anda juga telah dikenalnya oleh bos dengan baik, sehingga Anda bisa tetap nyaman berkomunikasi dengan bos Anda esok harinya, dan senyum bos tetap ramah, tidak mencemberuti Anda.

Jika Anda segera meluncur ke kantor untuk bergabung dengan bos Anda, haruslah dipikirkan dampak yang terjadi di keluarga : muka masam dan omelan istri dan anak. Anda memilih urusan pekerjaan lebih utama, dan acara keluarga bisa dibatalkan atau ditunda.

Saran saya, pilihan keputusan yang terbaik harus dipertimbangkan dari 5 hal yang disebutkan di atas, dengan memikirkan dampak jangka panjang dan yang dapat membuat Anda senang dan menikmati keputusan yang dipilih, serta menikmati keseimbangan hubungan Anda dengan istri, anak dan bos Anda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun