Mohon tunggu...
Tri MS
Tri MS Mohon Tunggu... Apoteker - mantan PNS

Orang biasa yang selalu ingin belajar dan berbagi....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Birokrasi Pemda : Antara Internet, W-LAN dan Kantor Tanpa Kertas

2 Juli 2017   07:55 Diperbarui: 2 Juli 2017   09:08 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisai Internet Untuk Pejabat Kabupaten Rejang Lebong (dok pribadi)

Sudah bertahun-tahun hal ini digembor-gemborkan via e-government, namun sayang implementasinya sangat tersendat, bahkan cenderung piranti elektronik hanya sebagai mesin ketik, tapi transaksi perkantoran pemerintah masih manual.

Hal ini yang membuat mudahnya melakukan penyimpangan SPJ dan masalah keuangan lainnya, penyimpangan karena masih banyaknya campur tangan secara manual.

Pak presiden Jokowi melalui Menpan menginginkan agar seluruh birokrasi pemda lebih fokus merintis implementasi e-government,dankita sangat berharap pemerintahan dan birokrasi Indonesia makin transparan, terbuka, online, transaksi online, laporan online, dan proyek-proyek IT yang menghabiskan miliaran dana di masa lampau yang kini banyak mubazir, segera diakhiri, dan segera diwujudkan melalui penyiapan pemerintahan yang sumberdaya/SDM-nya menguasai, kompetitif, bisa kerja dan didukung pimpinan yang memberikan mensupervisi dan asistensi dengan sungguh-sungguh dan apa adanya, terintegrasi, sistematis dan online.

Semua orang harus sudah terbiasa dan familier dengan aplikasi SIM (Sistem Informasi Manajemen), misal SIMDA, SIM RS atau aplikasi SIM lain untuk membuat laporan secara jaringan. SPJ (Surat Pertanggungan Jawab) dari penggunaan anggaran pemerintah tidak lagi berlembar-lembar yang menyita waktu untuk membuatnya, tapi lebih ringkas, online, dan namun bisa dilacak keaslian dan kebenaran dokumen penggunaan dananya, dan yang jelas susah diakali untuk melakukan penyimpangan, berbeda jika secara manual.

Sudah saatnya pemerintah pusat membakukan aplikasinya untuk sistem pengelolaan kepemerintahan (keuangan, perencanaan, koleksi data,aset, etc), buat yang murah, terintegrasi, pendekatan sistem, terus menerus dimonitor dan libatkan tenaga yang kompeten. Memang sudah ada seperti SIMDA versi BPKP atau versi Depdagri, namun itu baru untuk keuangan, sedang untuk manajemen kepegawaian, dokumen surat-menyurat, SMS gateway, manajemen aset, sistem antrian,absensi dan lain-lain, masih perlu dibakukan juga.

Sementara kalau kita lihat di sektor swasta, di transportasi ada gojek yang berbasis android, tiket pesawat/kereta api/hotel, di Indomart/Alfamart, toko buku, toko modern transaksinya sudah berbasis IT, sudah sewajarnya pemerintah segera berbenah menjadi kantor modern berbasis IT, kantor yang terintegrasi dalam jaringan, kantor tanpa kertas.

Kantor dengan meja penuh dokumen SPJ dan tumpukan kertas? Ayo tinggalkan....Ayo mulai dirintis kantor tanpa timbunan dokumen kertas di meja PNS!! Jangan kalah dengan swasta, atau kita tiru mereka..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun