TRI MIKASARI
(1802622010067/33)
PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Kata Short Selling sangatlah asing dan jarang terdengar bagi sebagian kalangan investor terutama bagi pemula dan juga bagi kebanyakan orang yang tidak tau atau kurang memahami arti Short Selling tersebut. Dengan begitu, dalam artikel ini akan menjelaskan mengenai apa itu Short Selling dan dampak Short Selling di pasar modal.
Short Selling adalah transaksi yang digunakan di pasar modal dalam perdagangan saham. Investor atau trader meminjam dana untuk menjual saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi serta dengan harapan akan membeli saham pada saat harga saham turun untuk  menutup pinjaman saham yang dipinjam dari pemberi pinjaman atau broker. Selain itu Short Selling biasa disebut dengan jual kosong.
Transaksi Short Selling tidak terlepas dengan ketidakpastian dan spekulasi. dimana kita tidak mengetahui secara pasti kapan harga saham itu akan turun dan kita juga tidak bisa menduga kemungkinan berapa harga saham ketika saham tersebut turun.Â
Untuk mengantisipasi dimana harga saham yang sewaktu -waktu akan menurun, dengan demikian akan ada kemungkinan bahwa investor atau trader akan dapat membeli saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga jual. Sehingga diharapkan dapat memperoleh keuntungan secara maksimal dari selisih harga saham tersebut yaitu selisih ketika ketika investor tersebut menjual dan menutupnya.Â
Investor yang melakukan aktivitas Short Selling di pasar modal biasanya mengalami keuntungan saat harga saham turun. Aktivitas ini tidak hanya semata-mata mencari keuntungan secara maksimal. Akan tetapi disisi lain Short Selling ini juga memiliki dampak dalam pasar modal. Dimana dampak yang ditimbulkan dari aktivitas transaksi Short Selling yaitu meningkatkan likuiditas saham modal. Dengan adanya Short Selling saham akan lebih sering diperdagangkan dan akan meningkatkan likuiditas pasar secara keseluruhan. Selain itu, Short Selling tersebut menjadi penyeimbang ketika pasar modal dalam kondisi dimana harga saham cenderung lebih tinggi dari nilai fundamentalnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H