Mohon tunggu...
Tri Mulyani Dewi
Tri Mulyani Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Biasa

Mengukir Aksara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Produktif Saat Puasa

28 April 2020   14:58 Diperbarui: 28 April 2020   15:02 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman terus menerus bergerak serta berubah. Kompleksitas masalah kehidupan yang dihadapi manusia terutama penyakit-penyakit modern yang kian melanda manusia terutama saat ini di tengah berlangsungnya puasa. 

Hal tersebut tidak cukup hanya dipecahkan lewat solusi medis atau penyembuhan yang bersifat material semata. Perlu kiranya pemecahan yang canggih yang mana mengacu pada nilai spiritual.

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang berarti menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang membatalkannya, yang waktunya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. 

Kebiasaan manusia dengan adanya makan, minum kemudian yang lainnya tidak ada bedanya dengan keberlangsungan hidup hewan, akan tetapi yang membedakan manusia dengan hewan bisa kita lihat dari banyaknya aspek, salah satu pembedanya adalah manusia berpuasa sementara hewan tidak. Dengan itu berpuasa mengantarkan manusia kepada derajat yang sangat tinggi.

Sebagaimana ditekankan dalam Alquran surah Al-Baqarah: 183.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaiamana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Lalu bagaimana mengaplikasikan puasa sebagai gaya hidup yang sehat?

Berikut 2 poin penting yang harus diperhatikan

1. Hindari makan berlebih

Banyak para ibu menekankan anaknya agar makan yang banyak, akan tetapi sebagai ibu yang cerdas akan menekankan kepada anaknya 'makanlah secukupnya', bukan berarti lontaran tersebut dalam artian penghematan karena banyaknya si anak makan. 

Justru ibu mengajarkan bahwa makan yang berlebihan akan memicu berbagai penyakit seperti sakit perut, maag, dan lain sebagainya yang awalnya biasa menjadi serius nantinya. Terutama membuat pencernaan rentan terhadap berbagai penyakit.

Maka dari itu, ketika seseorang hendak akan makan sikap yang harus diperhatikan adalah mengetahui bagaimana cara kerja lambung, serta takaran yang harus masuk seberapa banyak. 

Anak kecil belum memahami kondisi seperti ini, banyak anak muda memahami kondisi seperti ini, tapi nafsu mereka lebih diutamakan daripada kesehatan, terutama mereka sangat menyukai makanan yang berlemak dan pedas. Disinilah orang tua sangat berperan agar kondisi anak menjadi baik.

Sebagaimana Nabi Saw bersabda:

"Perut adalah Gudang penyakit, dan puasa adalah obat penawarnya. Karena itu, berikanlah hak bagi setiap anggota tubuh untuk beristirahat."

Nabi Saw menekankan bahwa setiap anggota tubuh haruslah diistirahatkan. Terutama pada perut yaitu dengan cara berpuasa, kemudian saat berbuka juga kita harus memperhatikan adab-adab bagaimana saat berbuka dan apa yang harus kita makan.

2. Menanam kesabaran menghapus penyakit

Kenapa harus memanamkan kesabaran?

Kesabaran merupakan salah satu pendorong seseorang agar membiasakan dirinya menjadi pribadi yang berbuat baik, dengan kesabaran akan banyak sekali efek yang timbul bagi kesehatan, dan begitupula sebaliknya.

Jika ia tidak bersabar penyakit akan menghampirinya dengan cepat seperti sakit pikiran, hati dan lain sebagainya. Kemudian penyakit tersebut menjalar ke bagian yang bersifat materi atau tubuh.

Bagaimana bisa? Seseorang yang cenderung stress, akan memicu dirinya tidak sehat, bisa jadi ia akan obesitas ataupun kurus yang berlebih. Langkah yang bisa diambil yaitu dengan berpuasa dan tanam kesabaran secara serius untuk menghindari penyakit fisik maupun mental.

Kalau di atas saya singgung puasa mengosongkan perut saja, hal demikian sangatlah keliru. Karena sejatinya puasa adalah mampu menentramkan hati serta membeningkan pikiran. Sehingga antara pelaku puasa dengan Ibadahnya akan memperoleh kesempurnaan yang hakiki.

Sekarang kita dapat mengerti bahwa adanya puasa yang di syariatkan oleh Allah Swt merupakan bukti kasih saying Allah terhadap makhluknya. Jadi, puasa merupakan fenomena fisiologis serta norma kesehatan yang lengkap.

"Tidak ikut lomba, hanya tulisan biasa hehe."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun