Mohon tunggu...
trimanto ngaderi
trimanto ngaderi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Pendamping Sosial diKementerian Sosial RI;

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TBM Klungsu, Pemberdayaan Sosial Berbasis Reading Society

1 November 2021   10:34 Diperbarui: 16 Juli 2022   09:17 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TBM KLUNGSU, PEMBERDAYAAN SOSIAL BERBASIS READING SOCIETY

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Klungsu berdiri pada tanggal 18 Oktober 2021, merupakan TBM Mandiri yang didirikan oleh perorangan dan bersinergi dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI. TBM ini beralamat di Dukuh Bandung RT 18 RW 03, Desa Beji, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali 57384,TBM ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi di kalangan anak-anak usia sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Nama Klungsu sendiri diambil dari nama biji buah asam (dalam bahasa Jawa). Pemakaian nama ini memiliki filosofi tersendiri. Pohon asam termasuk pohon serbaguna. Buahnya bisa dipakai untuk bumbu masak, campuran jamu, bahan sirup, minuman instan, dll. Pohon asam sendiri jika ditanam di pinggir jalan, bisa dipakai untuk berteduh ketika sedang menunggu kendaraan umum, untuk perindang halaman rumah, tanaman pagar, atau sebagai tanaman penahan longsor (biasa ditanam di pinggir sungai atau tepi jurang).

Latar belakang didirikannya TBM ini adalah keprihatinan dari para orang tua atas anak-anak mereka yang sudah ketagihan gadget (bermedia sosial, ngegame) pada tingkat yang mengkhawatirkan. Akibat ketagihan tersebut, anak-anak melupakan tugas utama mereka yaitu belajar. Juga lupa untuk membantu orang tua, bersosialisasi dengan lingkungan, serta meningkatkan kemampuan atau keahlian tertentu.

Para orang tua menghendaki ada kegiatan alternatif yang positif yang bisa mengalihkan perhatian mereka dari gadget. Maka terbersitlah ide untuk mendirikan sebuah TBM. Walau pada awalnya sempat ada kekhawatiran jika nantinya tidak ada yang mau membaca buku karena sudah terbiasa membaca via smartphone. Akan tetapi, kami mencoba meyakinkan mereka bahwa Insya Allah nanti tetap ada yang mau membaca, walau jumlahnya tidaklah banyak. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan penunjang agar anak-anak tertarik untuk datang ke TBM.

whatsapp-image-2021-12-03-at-18-49-10-1-61e0df3a06310e0e634fa847.jpeg
whatsapp-image-2021-12-03-at-18-49-10-1-61e0df3a06310e0e634fa847.jpeg
whatsapp-image-2021-12-06-at-09-52-15-61e0df704b660d1ded0a7614.jpeg
whatsapp-image-2021-12-06-at-09-52-15-61e0df704b660d1ded0a7614.jpeg
Adapun kegiatan penunjang itu di antaranya:
  • Pelatihan menulis, mengarang;
  • Bercerita, mendongeng;
  • Bahasa Inggris untuk anak-anak (English for Kids);
  • Kegiatan keagamaan (baca tulis Al Qur'an, tajwid, hafalan, dll);
  • Game dan permainan tradisional;
  • Lomba-lomba;
  • Dan lain-lain

Tujuan jangka panjang yang ingin diraih TBM Klungsu adalah terciptanya reading society. Setiap hari masyarakat dilatih untuk memiliki kebiasaan membaca, baik membaca di taman baca maupun di rumah sendiri. Jika tidak sempat membaca di taman baca, masyarakat bisa meminjam buku untuk dibaca di rumah. Setiap hari dididik untuk selalu membaca, kapan pun dan di mana pun, sehingga menjadi sebuah habitual action. Para pengelola dan sukarelawan senantiasa memotivasi, menggerakkan, dan mendampingi masyarakat untuk mencintai buku dan menganggap buku sebagai barang yang berharga. Dari habitual action, Insya Allah reading society yang dicita-citakan akan bisa terwujud.

Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, TBM Klungsu akan menggandeng berbagai pihak, yaitu para pendamping sosial, pegiat literasi, penulis/pengarang, LSM, sukarelawan, lembaga-lembaga sosial/keagamaan, dan stakeholder lainnya. Selain itu, juga menerima sumbangan buku: cerita fiksi, keagamaan, buku anak-anak, IPTEK, keterampilan, majalah, dll.

TBM ini buka setiap hari jam 07.00 -- 17.00 WIB. Kegiatan penunjang dilaksanakan setiap hari Ahad.  contact person: 0817-6041817, 0271-2936302. Berhubung koleksi buku yang masih terbatas (sedikit), kami menerima sumbangan dari pemerintah maupun swata baik berupa prasarana-sarana maupun berupa buku-buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun