Memejamkan mata rasanya sudah tak sanggup lagi karena berita dan SMS yang bernada ancaman membuat hati ini selalu dirundung was - was. Sebagian korban mengakui bahwasannya kawin siri itu ibaratnya ngeri - ngeri sedap. Ngerinya kalau sedang berduaan kedapatan dengan istri sah atau takut ketangkap basah warga dan sedapnya (maaf tidak bisa diutarakan disini).
Mak Nyai : Dasar laki - laki buaya, mau enaknya saja!.
Wak ABU : Sudah bukan 100% semata laki - laki yang salah, ini semua karena sebab akibat.
Mak Nyai : Eeeh ehh Pipi jangan bela - bela lelaki buaya ini ya! Dia ini sudah menyala gunakan jabatannya!
Wak ABU : Bukan membela siapa2. Dalam kasus ini sebenarnya dua2nya salah lha kenapa si korban main sosor saja. Pokoknya dalam hal ini, entah sipelaku atau sikorban dalam norma - norma kepatutan bermasyarakat kurang.
Mak Nyai : Ada yang bilang dari pada zinah kan lebih baik nikah/kawin siri. Ah ini sih akal buaya lelaki yang berakal bulus saja.
Wak ABU : Terbalik......?
Mak Nyai : Memang dunia sudah mau terbalik (kiamat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H