berhitung pada anak-anak telah mengambil peran penting dalam membangun dasar pendidikan yang kuat.
Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membentuk masa depan generasi muda. Di banyak desa di Indonesia, tantangan akses dan kualitas pendidikan masih menjadi kenyataan yang dihadapi. Namun, sebuah gerakan positif tengah terjadi di Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, di mana upaya untuk membiasakanMembiasakan anak-anak dengan konsep berhitung sejak dini dianggap krusial oleh banyak pendidik dan ahli pendidikan. Dengan dasar berhitung yang baik, anak-anak akan lebih siap menghadapi pelajaran matematika yang lebih kompleks di sekolah dan juga mampu mengaplikasikan kemampuan berhitung dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, saat anak-anak sedang bermain di luar rumah, para pendidik menggunakan objek-objek di sekitar mereka untuk mengajarkan konsep-konsep berhitung. Misalnya, mereka mengajak anak-anak untuk menghitung jumlah batu, daun, atau bunga yang ditemukan di sekitar. Metode ini tidak hanya mengajarkan berhitung, tetapi juga menghubungkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar, menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna.
Selain itu, permainan edukatif juga menjadi alat yang efektif dalam membiasakan berhitung. Tim pendidik menciptakan permainan sederhana yang melibatkan operasi hitung dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Anak-anak dengan senang hati terlibat dalam permainan ini, karena mereka merasa sedang bermain sambil belajar tanpa beban.
Melalui pembiasaan berhitung ini, Desa Susukan telah menunjukkan perubahan yang positif dalam kualitas pendidikan anak-anak. Mereka tidak hanya menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi pelajaran matematika di sekolah, tetapi juga mampu mengaplikasikan konsep berhitung dalam kehidupan nyata. Diharapkan, semakin banyak desa-desa yang mengadopsi pendekatan serupa, sehingga generasi muda Indonesia dapat tumbuh dengan dasar pendidikan yang kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H