Jawabnya: salah. Para ilmuwan sekarang memahami bagaimana aroma, penglihatan dan panas bekerja sama menuntun serangga pada manusia.
Pernahkah terpikirkan oleh Anda mengapa nyamuk seolah-olah ditarik ke tubuh manusia seperti magnet?
Ilmuwan telah menemukan metode yang digunakan serangga untuk mencari mangsanya, yakni manusia, dan itu ternyata melibatkan tiga tahap. Apa itu?
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, nyamuk tertarik dengan aroma CO2 - yang ditemukan dalam napas manusia. Serangga ternyata dapat menangkap aroma pemicu ini dari jarak 10 sampai 50 meter.
Setelah bergerak lebih dekat, nyamuk menangkap isyarat visual untuk menemukan target mereka, sesuai bukti yang ditemukan oleh para peneliti yakni ide berupa pengujian melalui sebuah titik hitam yang ditaruh di lantai terowongan angin. Nyamuk dapat menggunakan indera penglihatan untuk menemukan manusia dari jarak 5 sampai 15 meter.
Akhirnya, tahap ketiga, nyamuk tertarik oleh panas tubuh manusia, yang dikonfirmasi para peneliti tersebut dengan membuat panel kaca yang dipanaskan dan dibiarkan bercampur dengan lingkungan sekitarnya. Ternyata, serangga dapat ditarik panas dalam jarak satu meter.
Para ilmuwanpun akhirnya tahu bagaimana ketiga elemen ini berkontribusi melalui metode alat penggerak nyamuk, dan ini adalah pertama kalinya mereka memahami bagaimana ketiga bagian tersebut bekerja sama.
Enterpreneur, saatnya Anda membuat alat pembunuh nyamuk dengan metode tiga elemen di atas, supaya jadi bisnis, sebelum China membuatnya dan memasarkannya ke negeri kita dengan harga lebih ekonomis. (TIME)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H