Mohon tunggu...
Tri Junari
Tri Junari Mohon Tunggu... Jurnalis - Usquniastajiblakum

Akumah apah atuh emih juga disanguan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kina Obat Covid-19 Sebatas Wacana

17 Maret 2020   00:53 Diperbarui: 17 Maret 2020   01:32 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Berbeda dengan Teh dan Sawit yang relatif butuh masa Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 3 tahun. Kina harus melalui TBM selama 7 tahun dimulai sejak menanam bibit, perusahaan baru dapat uang setelah menunggu sekian lamanya.

Kondisi lain yang juga mempengaruhi produktivitas budidaya Kina ialah kurang tahannya tanaman pada pangkasan.

Idealnya petani memotong ranting menggunakan gergaji, namun terkadang sabetan golok maupun kapak malah menjadikan tingkat kelukaan pohon tinggi. Akibatnya, setelah kulit dipanen sisa pangkasan menjadi inang lalu pohon mati. 

"Yang kita ambil dari pohon kina itu kulitnya, tak jarang dengan teknik pangkas yang salah pohon mati,"ujarnya.

Asumsi lain turunnya minat perusahaan pada Kina seiring kalahnya pamor Kina setelah penelitian berhasil menemukan bahan baku lain  sebagai obat Malaria. Padahal, senyawa Kina juga kini digunakan bahan baku minuman bersoda, kosmetik dan obat lainnya.

Yanyan memaparkan, kebun dan pabrik pengolahan Kina Bukit Tunggul menghasilkan produk akhir berupa Kulit Kina Kering Tepung (K3T). K3T ini sebagai cikal bakal zat Kina setelah melalui serangkaian proses ektraksi.

Untuk memperoleh K3T, Petani memanen bagian kulit pohon biasa disebut Kulit Kina Basah (KKB), dari kebun KKB dibawa ke pabrik pengolahan untuk melalui serangkaian penjemuran dan  pengeringan mengurangi kadar air. 

Di pabrik pengolahan peninggalan Belanda seluas 30x20 meter, terdapat area penjemuran selama 15 hari tergantung pada panas matahari untuk mengurangi kadar air dari 60% menjadi 20%.

Pengurangan kadar air lantas berlanjut ke tahap pengeringan dengan cara digarang dalam oven berukuran besar, panas didapat dari api dibawahnya. Pada tahap ini kandungan air diturunkan hingga 4-5%.

Tahapan terakhir kulit Kina ini masuk pada mesin penggilingan hingga menjadi tepung, mesin peninggalan belanda ini masih perkasa mencabik kulit Kina dan mampu menghasilkan 1 ton K3T dalam waktu 2 jam saja.

"Pabrik ini mungkin satu-satunya di Indonesia, bahkan saat perkebunan Kina masih ada di daerah lain pengolahan semua disini,"ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun