Mohon tunggu...
Tri Winarni
Tri Winarni Mohon Tunggu... -

i'm no beautiful i'm just beautiful me

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kertas Putih…

2 Desember 2014   13:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:16 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manusia diciptakan oleh yang maha kuasa sebagai makhluk yang paling sempurna, manusia di beri tangan untuk makan, diberi kaki untuk berjalan, diberi telinga untuk mendengar, diberi mulut untuk berbicara serta makan makanan apa saja yang diinginkan dan yang paling istimewa Allah memberikan kita otak untuk berfikir. Ukurannya boleh kecil, tapi didalam nya ada miliaran sel yang bekerja dan menjalankan hidup kita. Tidak kah semua itu telah menjadi kebesaran dank e maha agungan Allah pencipta bumi dan alam raya ini.

Sebagai manusia, kita…saya dan anda-anda semua telah berproses hingga sekarang. Kita telah melewati awal kehidupan kita yaitu kelahiran, dimana pada saat itu kita terlahir sebagai manusia bersih, suci di dunia ini. Iya..layaknya kertas putih. Kertas putih yang belum ternoda apapun, itulah yang kita bawa ketika lahir. Kemudian kertas putih tersebut akan kita gambari dengan sesuatu dimasa kehidupan kita kedepannya. Gambar yang bagus maupun tidak, itu semua tergantung pada diri kita masing-masing, kita yang menentukan apakah memilih jalan Allah atau sedikit melenceng bahkan melenceng banyak dari aturan yang ditetpak Allah dalam Al-qur’an-NYA.

Kita semua tahu, kehidupan yang kita lalui ini bukanlah hal yang mudahh. Perlu pengorbanan serta kesungguhan agar mampu melewati tantangan-tantangan kehidupan. Dan setiap manusia juga memiliki tantangannya masing-masings esuai dengan kemampuan-NYA. Itu janji Sllah, Allah tidak akan memberikan tantangan atau ujian diluar batas kemampuan kita.

Kehidupan kita adalah rahasia Allah, hanya Allah lah yang tahu semuanya. Kapan kita mati, kapan kita akan kaya da lain sebagainya. Tantangan itu bisa berupa sesuatu yang tidak biasa dan bersifat tahan lama dalam tubuh kita, seperti dalam dunia psikologi dikenal dengan “Perilaku Abnormal”. Apa itu, perilaku yang tidak seperti layaknya manusia biasanya. Perilaku tersebut bisa ada dengan berbagai macam jenis, ada ganggaun belajar sampai autism. Perilaku abnormal disini diderita pada masa kanak-kanak dan remaja. Namun itu semua ditntukan terhadap bagaimana keyakinan budaya tempat seseorang tinggal, bisa jadi di satu budaya orang dianggap normal dan di lain tempat dianggap abnormal. Keyakinan budaya membantu menentukan apakah orang-orang melihat perilaku tertentu sebagai normal atau abnormal. Orang-orang yang hanya mendasarkan penilaian normalitas pada standart yang berlaku pada budaya mereka saja akan berisiko menjadi etnosentrisme ketika mereka memandang perilaku orang lain dalam budaya yang berbeda sebagai abnormal. Terkadang anak kecil itu dengan mudahnya melebel dirinya sendiri sebagai abnormal, namun itu semua bisa dipastika dengan penglihatan orangt tua serta budaya disekitarnya.

Membahas tentang budaya, merupakan sesuatu yang berpengaruh besar terhadap perkembangan anak-anak. Bagaimana anak tersebut bisa dilihat dengan salah satunya budaya. Apabila budaya yang ada disekitarnya baik maka kemungkinan anak tersebut akan tumbuh dengan baik juga karena apa yang dia contoh telah tertanam kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun