Pendidikan adalah jalan manusia untuk menuju kesuksesannya dari apa yang telah di impikannya. Berbagai macam metode, banyak uang untuk mebiayai ilmu itu, waktu dan tenaga membuat manusia semakin bertumbuh dengan apa yang ilmu didapatinya.
Semakin mengetahui bahwa Ilmu itu juga penting untuk keluar dari jalan kebodohan dan kebathilan, ilmu juga penolong kita ketika kita pulang kampung ke akhirat.
Ada 3 yang menolong kita setelah kita mati dan itu juga sebagai amal jariyah kita setelah kita di akhirat , sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631). Ketiga amalan itu yang telah kita lakukan sebagai manfaat dari kita untuk orang lain.
Sekarang semakin banyaknya kemudahan kita mengakses sesuatu, dan banyaknya ilmu yang telah kita dapati. Semakin jarang orang yang memanfaatkan ilmu, betul ya ? yang paling miris lagi ilmu nya hanya untuk berdebat dan komentar provokatif yang sebenarnya tidak ada manfaatnya untuk kita dan malah menuai kontroversi.
Ilmu yang kita dapati seperti pisau yang ada dirumah kita. Semakin lama pisau itu digunakan oleh kita didapur pastilah pisau itu punya banyak manfaat didalam ketajamannya. Sebaliknya, semakin pisau itu digunakan untuk membunuh tentu pisau itu mempunyai banyak kebahayaan.
Punya banyak ilmu belum tentu kita hebat. Karena ilmu yang kita dapati bisa saja kita gunakan demi gelar dan kedudukan di pekerjaan kita atau malah menggunakannya sebagai "hate speech". Wallahualam, semoga kita tidak menggunakannya ilmu dengan seperti itu ya.
Ilmu yang terbaik dan berguna ialah ketika kita menyampaikan amanah terbaik setalah kita mendapatkan ilmunya. Misalnya kita dapat ilmu berdagang, tentu yang kita amalkan ialah membuat sesuatu/karya yang diibutuhkan oleh orang lain dan juga membuka pekerjaan untuk orang lain. Dan itu masih luas lagi manfaatnya.
Jadi bagaimana ilmu itu bisa hebat ? jawabannya gunakan ilmu sebagai rasa syukur kita yang telah dikasih Allah dengan cara mengamalkannya dan menolong Anda dari kebathilan.
Umi Kulsum AS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H