Oleh: Umi Kulsum AS
Malam kemarin, saya mononton pertandingan Asian Games 2018 yang tersedia di salah satu stasiun tv nasional. Kebetulan pada saat itu cabang olahraga panjat dinding tengah berlangsung. Saya lihat perwakilan Indonesia mempunyai dua tim baik putri maupun putra, saat itu perwakilan putri tengah berlangsung.
Saya menemukan titik menarik pada saat tengah pertandingan pada tim Indonesia 2 putri yang sedang melawan tim Iran.
Tidak bisa dipungkiri memang Tim Indonesia 2 kali lebih cepat dari Iran itu terbukti ketika mereka memanjat layaknya cicak yang tengah mengincar nyamuk diketinggian sekitar 200 meter.
Namun sayangnya ada satu kesalahan dari tim Indonesia 2 yang ternyata didapati tidak menyentuh tombol dengan baik. Alhasil tim Indonesia 2 didiskualifikasi dan tim Iran pun akhirnya masuk pada semifinal melawan tim China
Saat semifinal berlangsung, kini tim Iran dan tim China bertarung kembali dengan dinding tebing.
Saya tidak melihat aura perubahan pada kesempatan kedua pada Iran, Iran hanya sedikit beruntung karena tim Indonesia 2 didiskualifikasi, namun apakah tim Iran berhasil melawan tim China ?
sayangnya memang benar, Iran tetap saja dengan kecepatan yang masih bisa dikalahkan oleh China. Peformanya masih sama ketika melawan tim Indonesia 2. Lagi-lagi tim Iran melakukan performa yang sama seperti melawan tim Indonesia sebelumnya.
Iran maju ke semi final karena beruntung, tapi dengan kesempatan itu, Iran tidak memakainya. Kecepatannya memang terlihat lambat 2x dari dua tim sebelumnya. Iran menghilangkan kesempatan keduanya.
Jadi, apa yang telah kita pelajari dari pertandingan semalam ? ya, kesempatan bisa saja datang karena keberuntungan ataupun kesalahan dari lawan, namun sayang biasanya dari diri kita sedikit tidak peka dengan kesempatan.
Atau malah kita sendiri tetap melakukan cara yang sama, padahal kesempatan itu datang untuk kita lakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya yang telah kita lakukan.