Kanjeng Wotwesi tak pernah butuh kemajuan dan kajayaan kerajaan. Ia hanya butuh emas, emas dan emas, dan itu untuk dirinya sendiri. Itulah jalan lurus menuju kekuasaan dan kejayaan.
"Beliau bukan saja berhasil mendirikan sebuah usaha yang dinamai Intijiwo," papar si pembawa acara, "Tapi juga berhasil mencetak sejarah. Sebab Intijiwo yang awalnya merupakan tempat Pendidikan jiwa, kemudian menjelma menjadi badan usaha yang telah mencapai sukses luar biasa. Terbukti ajaran-ajaran Intijiwo berhasil mendidik generasi bangsa, yang berani, tangguh dan pantang menyerah!"
Tepuk tangan terdengar bergemuruh seperti sedang terjadi badai, mengguncangkan bangunan dan segala isinya.
"Nama Kanjeng Wotwesi akan dikenang abadi sebagai seorang pendekar besar sekaligus pengusaha terkaya di Nusantara!"
Lembah Gunung Pegat pun berubah menjadi festival perayaan. Sorak-sorai pengikut Intijiwo tak ada hentinya, bernyanyi, menari, dan menyalahkan kembang api.
Kemudian pembawa acara mendaulat Kanjeng Wotwesi untuk berkenan menceritakan secara ringkas tentang perjalanan hidupnya.
Kanjeng Wotwesi berkisah, "Saya waktu muda belajar banyak dari Eyang Cokrojoyo, atau yang lebih dikenal dengan nama Kanjeng Sunan Geseng, yang saya anggap sebagai guru pertama saya. Bahkan saya sudah mengenalnya sebelum beliau menjadi murid Kanjeng Sunan Kalijaga!"
Terdengar banyak suara decak kagum dari para tamu undangan. Nama-nama yang disebut itu bukan orang sembarangan.
"Untuk menambah pengetahuan akan ilmu kanuragan, saya melanjutkan belajar di padepokan yang didirikan oleh salah satu murid Kanjeng Sunan Bonang! Jurus-jurus silatnya dinamai seperti huruf hijaiyah!"
Dari silat ciptaan Kanjeng Sunan Bonang itu, Kanjeng Wotwesi banyak belajar mengenai strategi pertahanan. Di kemudian hari Kanjeng Wotwesi mendirikan padepokan miliknya sendiri dan cukup terkenal di masa akhir 1500-an.
Kanjeng Sunan Bonang dianggap jenius soal strategi pertahanan, namun menunggu serangan balik lawan cukup berbahaya dalam pertempuran hidup mati. Itulah kenapa Kanjeng Wotwesi mengembangkan strategi pertahanan lebih jauh. Suksesnya sebagai pendekar silat dikarenakan ia telah meciptakan teknik baru yang disebut 'memanfaatkan serangan lawan'.