Mohon tunggu...
abednego gumono
abednego gumono Mohon Tunggu... Dosen - Biji Mata Tuhan

Hidup adalah tentang perubahan

Selanjutnya

Tutup

Music

50 Tahun Album Ke-2 Koes Plus, April 1970-April 2020

4 April 2020   15:06 Diperbarui: 4 April 2020   15:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada bulan April 1970, Koes Plus mengeluarkan album istimewa bergenre pop, rock. Istimewa karena album ini sangat unik. Tersebutlah lagu mendayu-dayu dalam Kisah Sedih di Hari Minggu, Hidup yang Sepi, Andaikan Kau Datang. 

Lagu-lagu yang akhirnya menyandang banyak predikat. Ada yang menyebut lagu sakral, pusaka, evergreen, everlastime, abadi, emas, masterpiece, dll. 

Tidak hanya pencinta Koes Plus, Indonesia mengenal dengan secermat-cermatnya lagu karya Tonny, Yon, dan Tonny itu. Tercipta dari relung hati nan jujur, akhirnya sampai ke sanubari insan Indonesia, bahkan sampai Amerika Serikat dan Belanda. 

Terbukti Koes Barat menyanyikan, orang-orang Indonesia di Belanda mengalunkannya bersama Yon K.dalam konsernya. Andaikan Kau Datang juga selain menjadi Andalan Erwin Gutawa dalam Salute to Koes Plus juga memuat latar narasi cinta Yon K pada personil Dara Puspita. 

Di samping tiga lagu ampuh, album ini menyimpan lagu Pentjuri Hati. Saya duga Yok K sedang memiliki gejolak berkarya yang mengerock tanda ucapan selamat datang pada Murry, menimpali gaya ngedrum yang menjadi loncatan besar musik Koes Bersaudara dalam wadah baru Plus. Lagu Bilakah Kau Pulang juga merupakan daya istimewa. 

Ini lagu bagus, maka tidak salah jika David Koeswoyo pernah menjadikannya sebagai lagu andalan album solonya pasca Junior, lalu masuk hitungan Erwin Gutawa dan dibawakan secara representatif oleh Audi Item putri Yopie Item.

Epilog album ini ditandai karya Murry, yang diam-diam merupakan lagu yang sangat manis, indah memasuki relung hati, Djanjimu. Sebuah lagu penuh kesungguhan, tulus, namun tidak jatuh dalam sebutan cengeng dan alay.

Dengan deretan lagu tersebut, benarlah album yang genap 50 tahun itu menjadi bagian album terpenting Koes Plus, lebih-lebih menandai fase awal integritas para personil.

Cover album dengan gaya alamiah ini seolah Koes Plus sedang ingin menyatakan diri sebagai insan yang sama dengan masyarakat. Kesan sederhana yang nampak juga menandai keinginan agar artis tak boleh dipisahkan dari masyarakat pada umumnya.

Selamat ulang tahun dan dirgahayu album vol.2, 1970-2020. Saya kagum akan kreativitasmu dan Sang Pencipta kreativitasmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun