Mohon tunggu...
abednego gumono
abednego gumono Mohon Tunggu... Dosen - Biji Mata Tuhan

Hidup adalah tentang perubahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gereja Kristen Kerasulan Indonesia (GKKI), Penerus Warisan Rasul Sadrakh

22 November 2019   10:32 Diperbarui: 22 November 2019   14:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Kristen Kerasulan Indonesia Citromenggalan-Ngawen-Muntilan-Magelang-Jawa Tengah (dokpri)

Sejarah penginjilan di Jawa memiliki sejarah yang panjang dan kompleks.Salah satu penginjil pribumi yang terkenal adalah Rasul Sadrakh, sering disebut kyai Sadrakh. Setelah Rasul Sadrakh meninggal 14 November 1924, kepemimpinan jemaat Sadrakh dipegang oleh Putera angkatnya Yotam Martoredjo. Akan tetapi, Yotam tidak memiliki kemampuan seperti ayahnya sehingga memilih bergabung dengan penginjil dari Belanda.

Pada tahun 1933 Kefas Citrowiryo memisahkan diri dari kepemimpinan Yotam dan mendirikan Gereja Kerasulan Sadrakh di Ketug yang tidak jauh dari Karangjoso, pusat Kerasulan Sadrakh. Seiring dengan perjalanan gereja tersebut, pada tahun 1968 Bpk. Rasul Martosugondo,Bpk  Imam Citroadmojo disertai oleh Bpk. Setani Soebakir (dari tokoh Katolik), berangkat ke Bimas Kristen Jakarta sebagai bagian pendataan gereja.

Oleh karena itu, Gereja Kerasulan Sadrakh berganti nama menjadi Gereja Kristen Kerasulan Indonesia hingga sekarang. Saat ini GKKI memiliki 12 cabang gereja yang berada di Tempel- Yogyakarta, Kopeng- Kapuhan -Magelang, Citromenggalan-Ngawen-Muntilan, Jelok-Purworejo, di Wilayah Kebumen ( 6 gereja) dan Citamiyan-Jawa Barat.

GKKI memiliki tata organisasi yang dipimpin oleh seorang Rasul. Kepala majelis gereja disebut Imam. Gereja ini dalam perkembangannya menjadi cukup transformatif dengan karakteristik yaitu, pertama mewarisi tradisi kehidupan pelayanan para rasul Yesus di mana pemimpin dipilih dari indikator kepelayanannya, panggilannya sebagai pendoa syafaat, kemampuan bersaksi (khotbah), serta memiliki kesalehan hidup. Kedua, gereja mewarisi semangat gereja mula-mula di Anthiokia dengan semangat berkumpul, berdoa, serta semangat memberi sebagai perwujudan kasih Kristus. 

GKKI memiliki alamat dan badan hukum sebagai berikut:

Pusat: Ds. Ketug, Kec. Butuh, Purworejo, 

Badan Hukum:                  

1. Staatblad no. 25 tgl 18 -- 1 -- 1935

2. Akte Notaris no. 121 tgl 28 -- 5 1988

3. Surat dari Bimas Kristen Protestan No.197  tgl 18 Desember 1990

GKKI hingga saat ini dipimpin oleh Rasul Untung Sartono, dan menjadi gereja Kristen yang berpusat kepada Kristus dengan tidak meninggalkan semangat warisan Rasul Sadrakh di dalam karakternya yaitu melanjutkan kehidupan berpelayanan seperti zaman para rasul Yesus dan berkehidupan jemaat yang didasari pada semangat cinta kasih, berkumpul untuk berdoa, dan merenungkan firman Tuhan.

Seremonial yang tetap dilakukan seperti pada zaman Rasul Sadrakh adalah pertemuan Agung di Ketug sebagai pusat pada setiap tahun. Tata liturgi gereja ini relatif sama dengan gereja Kristen Jawa atau Gereja Kristen Indonesia. Demikianlah sekelumit Gereja Kristen Kerasulan Indonesia (GKKI) sebagai penerus langsung jemaat Sadrakh atau Gereja Kerasulan Sadrakh. Tuhan memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun