Pintu baru saja kututup. Kupikir tak ada satupun yang tertinggal,ternyata aku meninggalkanmu. Apakah rasanya aneh? Aku takut kamu satu-satunya orang jahat di ruangan saat itu ternyata aku yang jahat, aku yang pergi lebih dahulu dan aku yang tak percaya dengan waktu yang "akan datang" itu. Semua masa akan berakhir namun saat itu aku terlalu memaksakan masanya untuk berakhir,hingga saatnya kamu memutuskan benar-benar pergi,aku tak akan pernah berfikir bagaimana selanjutnya namun rasanya sakit,sakit saat aku tau bahwa aku tak akan punya kesempatan untuk melihatmu kembali. Maaf bila saat itu kepergianku menyakitkan, disini aku telah  merasakan sakitnya berkali-kali lipat. Benar adanya bahwa bumi terus berputar. Sakit rasanya mencarimu di ruangan yang lalu padahal kamu sudah memutuskan untuk benar-benar pergi. Aku datang kepadamu,namun saat kuberjalan selalu ada tembok yang menghadang jalanku. Maaf jika aku kehilangan kamu dan kita. Aku harap kamu selalu tau bahwa penyesalan selalu ada di akhir dan kini aku menyesal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H