Mengapa? Mengapa aku saja yang  masih ingat benar bagaimana kita seharusnya dulu. Kamu mengatakan banyak kata saat itu,kamu mengajariku banyak hal.Aku tidak bisa berbohong seberapa senang saat kamu memanggil namaku. Banyak sekali waktu yang kita buang bersama-sama ditengah malam pada hari-hari yang padat lalu menertawakan lelucon seputar hal yang sama,namun mengapa hanya aku yang masih berdiri disini menunggumu kembali?
Bingung rasanya,mengapa kayu yang kita bakar untuk menghangatkan diri mulai padam? Padahal saat itu kita menggosokkan batu sangat kencang. Kamu tau benar aku takut kegelapan, mengapa kamu tidak menyelamatkanku dari gelap malam ditengah laut itu? Pasang surut yang ada saat itu aku lawan dan membuatku berlutut,aku memohon untuk engkau lekas kembali.Mari kita selesaikan masalah yang tidak bisa disebutkan namanya itu dan pulang.
Suaraku berhak engkau dengarkan."Ku harap jalan kita bisa betemu kembali" saat aku menemukanmu tentu aku akan menangkapmu.Bohong jika aku tidak merindukanmu,mengapa kamu tidak bisa sekali saja mengabaikan dunia,dan berlari pada apa yang anda tahu kenyataannya? Mengapa tidak ingin ambil kesempatan bersamaku lagi?
Aku harap saat kamu melihatku kamu merasa kasihan padaku dengan apa yang kau perbuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H