Mohon tunggu...
Chi Trielia Cho
Chi Trielia Cho Mohon Tunggu... -

TULUS - IKLAS - SEMANGAT - YAKIN

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terbaik

19 Mei 2014   04:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberikan yangterbaik adalah yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Terbaik dengan ridho Allah adalah yang paling utama dalam prosesnya. Setiap pembelajaran yang aku dapatkan selama ini benar-benar menjadikanku lebih berfikirtentang arti hidup ini.

Dalam berpikir perasaanku selalu ikut di dalamnya. Jika perasaan itu sudah ikut bicara terkadang sulit memutuskan sesuatu dimana keputusan itu haruslah mengesampingkan yang namanya perasaan.

Kita diberikan karunia nikmat akal pikiran dan perasaan. Keseimbangan keduanya haruslah senantiasa kita jaga. Kebijaksanaan dalam mengambil keputusan adalah hasil olahan dari keduanya. Kematangan kita dalam berpikirsangat mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan.

Ketakutan dan keragu-raguan memang harus kita lawan dan kalahkan dengan keyakinan dan kepercayaan diri. Memang benar jika ada yang mengatakan jika tidak kita coba kita tidak akan tahu hasilnya seperti apa. Dalam kita mencoba dan membuktikan diri haruslah dengan kesungguhan dan keseriusan maksimal dari segenap kemampuan yang kita miliki saat itu. Hingga pada akhirnya jika kita sudah memaksimalkan usaha kita tersebut, tinggal kita persiapkan mental kita akan hasil yang akan kita capai.

Benar pula yang dikatakan bahwa hal yang paling akan kita sesalkan adalah jika kita tidak mencobanya. Karena dengan kita mencobanya artinya kita telah melangkahkan kaki kita ketingkatan yang berikutnya untuk suatu tahapan dalam mencapai satu tujuan.

Begitu juga halnya dalam hal percintaan yang pada akhirnya kita akan menentukan pilihan terhadap pendamping hidup kita kelak. Jika dalam proses yang telah kita lakukan mencapai pada satu titik kesimpulan berpisah lebih baik untuk masing-masing mencoba mencari yang terbaik kenapa tidak untuk kita lakukan karena memang dalam proses penyesuaian ini kita masih diberikan kebebasan memilih karena belum adanya ikatan yang suci secara sacral mengikat janji diantara keduanya.

Kedewasaan dalam bersikap dan mengambil keputusan secara bijaksana menentukan keiklasan dalam melepas masing-masing perasaan yang terpendam diantara keduanya.

Pendamping hidup dengan ridho Allah bukanlah hal yang mudah kita putuskan jika niatan kita adalah ibadah dan menuju surga Allah. Emosi dan nafsu sebagai manusia tak akan pernah lepas dari diri manusia, karena keduanya merupakan karunia Allah untuk kita. Emosi dan nafsu merupakan irama yang mengiringi langkah kita di dunia. Tetapi jikakita bisa mengendalikan keduanya, itulah tantangan terberat kita, karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.

Pada akhirnya jangan pernah kita menyerah jika kita percaya Allah selalu bersama kita dan kita senantiasa takut akan Allah. Percaya Allah maha Adil dan Bijaksana dan hanya Allah yang lebih tahu yang terbaik untuk kita. Terbaik menurut kita, bahagia menurut kita,indah menurut kita tapi belum tentu menurut Allah. Hanya Allah pendamping kita yang terbaik dan paling setia di dunia dan akhirat.

Salam Persahabatan

Create, chi trielia cho, 18052014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun