TRIDINEWS. Energi alternatif merupakan energi yang sekarang sedang gencar-gencarnya di diburu. Banyak sekali pilihanenergi alternatif yang disediakan di alam ini. Seperti  angin, air, matahari, petir, dan masih banyak lagi. Laut yang mempunyai luas lebih besar dari daratan juga merupakan sumber energi alternatif yang tak terbatas. Hanya dari laut saja kita bisa mendapatkan sumber energi yang berlimpah, belum lagi kandungan biota lautnya.
Energi gelombang laut Gelombang laut bisa digunakan untuk menghasilkan sumber energi listrik. Singkatnya proses konversi energi arus atau gelombang laut adalah dengan memanfaatkan energi kinetik yang ada pada gelombang laut untuk menggerakkan turbin. Air Ombak naik ke dalam ruang generator, kemudian air yang naik menekan udara keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar. Saat air turun, udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar turbin kembali. Ada hambatan utama dalam memperluas penggunaannya adalah dampak negatif yang akan terjadi pada lingkungan laut. Sumber energi dari Pembangkit listrik dari gelombang laut berpotensi mengganggu usaha penangkapan ikan sekaligus bentang alam alami lingkungan laut. Energi Pasang Surut Cara kerja energi pasang surut sangatlah sederhana. Sama halnya seperti kincir angin, hanya saja ini dipasang didalam air laut. Ketika pasang, datang air laut masuk melewati dam melalui katup yang bisa membuka secara otomatis. ketika pasang surut, katup yang ada di dam tertutup sehingga air laut terjebak didalam dam. Jadi Air laut yang terjebak inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin. Seperti halnya energi dari gelombang laut, energi pasang surut juga belum banyak digunakan, meski demikian para ahli melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa depan. Energi Pasang surut dianggap menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti energi matahari dan angin. Namun ada faktor yang membuat teknologi ini belum banyak digunakan, yaitu biaya yang tinggi serta langkanya daerah yang memiliki perbedaan pasang surut besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H