Mohon tunggu...
Tri Deyna Paputungan
Tri Deyna Paputungan Mohon Tunggu... Mahasiswa - .....

kelana dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isyarat untuk Tuan

16 September 2021   07:09 Diperbarui: 16 September 2021   07:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan yang sedang dalam pelukan.
Dingin, dengan lirih aku berbisik
Aku berada pada ombang ambing pikir
Menentukan, baik buruknya Tuan....
Pandangmu menyudutkan Paras
Kau tahu, Antagonis memerangiku
Mencapai titik jenuh itu.

Menerka denyut tak karuan
Mencari celah, keluar untuk jiwa sepi
Terus mencari, mengada-ngada
Ku kira, ah sudahlah...
Aku sampai pada batas itu

Tuan, sudahlah
Tak ada titik setelah koma
Denganmu tak bisa dijeda...Aku.
Sebuah ilusi, menyertai Hujan malam ini
Asing. aku bertanya pada kutip, dan yang tersisa tinggalah Akhir.
Aku ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun