Mohon tunggu...
Tridea Rahmawati
Tridea Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uiversitas Negeri Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Napak Tilas Sejarah dan Toponimi Desa Kedungrejo

27 Desember 2021   09:06 Diperbarui: 27 Desember 2021   09:21 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kecamatan Pakis merupakan kecamatan yang terletak pada perbatasan Kota Malang. Pada era sebelumnya wilayah kecamatan Pakis pernah berstatus menjadi salah satu kawedanan atau district di wilayah administrative Kabupaten Malang, walaupun pada masa selanjutnya mengalami penurunan menjadi onderdistrict (ngasistenan/wilayah pembantu kawedanan/kecamatan) dalam Kawedanan Tumpang. 

Desa Kedungrejo merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pakis. Secara administratif-geografis, Desa Kedungrejo berbatasan dengan Desa Sumberkradenan dan Desa Pucangsongo disebelah utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kambingan Kecamatan Tumpang, disebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, dan yang disebelah timur berbatasan dengan Desa Banjarejo Kecamatan Pakis.

Kedungrejo mempunyai sejarah yang cukup unik. Dimana, suatu hari di Desa Kedungrejo terdapat seorang warga yang menemukan sebuah tas yang berada di bawah balok-balok padi di halaman rumah. Setelah dibuka ternyata isi dari tas tersebut berupa koin-koin perak yang menghitam. 

Jika dilihat dan dihirung, koin-koin tersebut ternyata uang yang bernilai 2.000 Gulden (f). Warga yang menemukan tas tersebut beralibi bahwa itu merupakan warisan yang disimpan oleh almarhum suaminya agar tidak dicuri, namun menurut keterangan saudara suami tidak pernah mengetahui masalah warisan tersebut. Setelah menemukan tas tersebut, warga yang menemukan melakukan slametan (Syukuran) untuk anaknya. 

Cerita sejarah tersebut diambil dari sumber kepustakaan, dimana pada masa Kolonial Belanda melalui surat kabar Belanda terdapat berita bahwa adanya peneman harta karus berupa uang tunai senilai 2.000 Gulden (f) pada tahun 1938 (Firmansyah, 2020).

Desa Kedungrejo berasal dari dua kata yang digabungkan yaitu "Kedung" dan "Rejo". Secara toponimi kata "Kedung" dalam bahasa Jawa Kuno/Kawi bermakna lubuk, lubuk yang dalam (dalam sungai) atau pusaran air. Sedangkan "Rejo" memiliki arti ramai atau selamat, sehingga secara toponimi dapat disimpulkan bahwa Kedungrejo dalam konteks ini merupakan desa yang terdapat kontur alam berupa lubuk (cekungan/relung), yang kondisi desa ramai dan selamat. Desa Kedungrejo terdiri dari 4 (empat) dusun yaitu, Dusun Genitri, Dusun Kedung Boto, Dusun Gedangsewu, Dusun Baran Genitri.

Sumber:

Firmansyah, D. 2020. Sejarah Daerah Malang Timur: Mengenal Toponimi dan Sejarah Local Desa-Desa di Daerah Pakis Dan Sekitarnya. Malang: Inteligensia Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun