Mohon tunggu...
Tribun Informasi
Tribun Informasi Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Matthew Obi Pratama Kuliah di Korea: Serba AMBIS Enggak Boleh Leha-Leha

8 Juli 2023   16:43 Diperbarui: 8 Juli 2023   16:44 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Drama Korea (Drakor) menggambarkan orang-orang Korea Selatan sangat ambis dan tekun dalam belajar hingga larut malam, tidak hanya itu mereka juga sangat gesit dan taat peraturan. Hal itu dirasakan oleh Obi Pratama atau yang lebih dikenal dengan Matthew Tan atau Matthew Obi Pratama, alumni Youngsan University jurusan Bisnis program Sarjana dan Dong-A University jurusan Ilmu Politik program Magister di Korea Selatan.Jika Berbicara mengenai sosial budaya orang Korea seperti yang ada di drakor memang benar adanya. Matthew pun mengakui orang Korea sangat ambis, tekun, gesit dan cepat.
Dilansir dari wawancara dengan Matthew, dia menyebutkan "orang Korea sangat ambis dan serba buru-buru atau gesit yang dalam istilah Korea kita menyebutnya dengan 8282, angka 8282 kalo dibaca dengan sistem angka sino Korea itu 8 adalah pal, 2 adalah i  jadi 8282 itu PaliPali 팔이팔이 artinya Cepat-Cepat!

Selain itu Budaya belajar mahasiswa Korea sangat ambisius dan tidak mengenal waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh nilai akademik. Selama masa ujian, tidak jarang ditemukan mahasiswa Korea yang bermalam di ruang belajar kampusnya.
Dalam sesi Interview juga Matthew memaparkan; para mahasiswa bahkan rela mengorbankan jam tidur demi belajar. "Saya benar-benar melihat orang-orang selama ujian yang hanya tidur dua jam sehari. Sisanya benar dihabiskan untuk belajar, ada yang datang ke ruang belajar pagi, siang, dan sore membawa handuk, perlengkapan mandi, dan makanan, hanya untuk belajar di ruang belajar."

Matthew mengaku terpengaruh oleh lingkungannya yang memiliki budaya belajar yang tak lekang oleh waktu. Dia pernah tinggal di ruang belajar bersama yang lain selama waktu ujian saat belajar di Korea Selatan. Nyatanya, jam belajarnya bertambah lebih panjang dari durasi belajar di Indonesia.
Selanjutnya, lingkungan di Korea Selatan, menurut Matthew, sangat bersih dan rapi. Dia juga percaya bahwa orang Korea sangat disiplin. "Tempat di Korea benar-benar bersih dan rapi karena semuanya merapihkan dan membersihkan sendiri apapun dari yang mereka kerjakan. Di Korea juga aman Aku pernah meninggalkan ponsel, laptop, dan iPad di kafe selama empat jam dan tidak ada yang mengambilnya."

Menurut Matthew, hal yang paling sulit untuk bersekolah di Korea adalah menjadi terbiasa belajar dengan giat dan penuh persaingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun