Mohon tunggu...
tri budiarti
tri budiarti Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - nothing

informasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengapa Kemacetan Terjadi di Malioboro Setiap Hari Selasa Wage?

22 Januari 2020   12:38 Diperbarui: 22 Januari 2020   22:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta- Penutupan jalan Malioboro, Kota Yogyakarta pada Selasa (14/01/2020) menyebabkan kemacetan panjang disekitar Malioboro. 

Ditutupnya Jalan Malioboro ini merupakan salah satu agenda Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk menjadikan Malioboro sebagai kawasan semi-pedestrian, seperti yang dilakukan setiap Selasa Wage atau selapan (35 hari), di mana Malioboro ditutup total untuk kendaraan bermotor, hanya trans Jogja dan kendaraan tradisional saja yang bisa melintas. 

Dipagi hari aktifitas pedagang kaki lima tidak tampak, karena  diganti dengan gotong royong pedagang kaki lima untuk bersih-bersih di daerah Malioboro.

Menurut filosofi Selasa Wage merupakan hari kelahiran sultan Hamengku Buwono IX sehingga dijadikan hari libur bagi pedagang kaki lima. 

Banyak wisatawan yang tidak tahu akan adanya acara  Selasa Wage dan  penutupan akses kendaraan bermotor masuk ke Jalan Malioboro. Sehingga mereka kebingungan untuk memarkir kendaraannya. 

Seperti salah satu pengunjung bernama Wahyu "aku bingung biasanya mau ke titik nol langsung ambil arah jalan Malioboro kan, dan ternyata ada penutupan jalan terus lewat pasar kembang yang ternyata juga jalan trobosan ditutup semua jadinya puter balik dan jalan harus dari abu bakar Ali"

Penutupan jalan Malioboro justru menyebabkan kemacetan sepeda onthel yang berjumlah ratusan bahkan ribuan yang memadati kawasan Malioboro, karena hal ini menjadi kesempatan wisatawan dan masyarakat Yogyakarta untuk berfoto ria dijalan tanpa gangguan kendaraan bermotor dan bersepeda bersama keluarga atau teman.

Selasa Wage kali ini juga banyak hiburan yang diadakan disepanjang jalan Malioboro  seperti barongsai, konser musisi jalanan, hingga perpustakaan keliling.

"Kami Orkes Keroncong Grandinna Malioboro ini kali ke lima kami hadir disepanjang jalan Malioboro ini untuk acara Selasa Wage dalam acara Selasa Wage, namun setiap malam minggu di pelataran Grandinna Malioboro kita selalu tampil.  

Kami juga menyediakan sedikit makanan untuk pengunjung dibelakang stage dan bisa menikmatinya sambil mendengarkan persembahan musik keroncong dari kami" ungkap vokalis orkes keroncong hotel Grandinna Malioboro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun