Kursi … Oh … Kursi …
Kalau ditanya kapan kira-kira kursi ditemukan dan oleh siapa maka tampaknya
Bukan saja tidak banyak yang dapat menjawabnya – mungkin juga tidak ada –
Tetapi jawaban yang diberikan pun pasti akan diragukan kebenarannya karena
Selain dari catatan sejarah dan artefak tinggalannya maka tampaknya manusia
Yang belum mampu memutar dan memundurkan waktu kembali ke itu masa
Tak akan pernah tahu kapan kursi pertama benar-benar tercipta di alam dunia.
Merujuk ke masa peradaban Mesir dan Babilonia sebagai dua peradaban tua
Ya boleh-boleh saja tetapi pertanyaan dasarnya apa benar mereka penciptanya?
Mengambil referensi peradaban suku Maya dan China yang juga tak kalah tuanya
Ya tidak apa-apa tetapi tetap saja apa memang benar merekalah penemunya?
Kemudian bangsa yang peradabannya lebih kemudian tentu tidak usah ditanya
Karena pastilah bukan mereka penemu pertama kursi, mereka hanya pengguna.
Dewasa ini jenis kursi ratusan jumlahnya sampai-sampai pusing mengingatnya,
Ada yang pernah mendengar kursi yang bernama tete-a-tete ... ha ... ha... ha ...
Rasanya tidak banyak yang tahu itu pun kalau memang ada, lalu bagaimana
Dengan kursi zaisu yang sangat pupoler di sebuah negara tetapi tidak ceritanya
Di sini – yang jangankan memakai - mendengar saja mungkin belum pernah ada.
Savonarola dan Dante juga jenis kursi yang mungkin sangat asing bagi telinga
Bagaimana dengan papasan, bergere, curule, hassock, klysmos, semuanya
Adalah jenis kursi juga dan yang belum disebut mungkin ada ratusan jumlahnya.
Singkat kata yang ingin dikatakan di sini betapa asal-usul kursi itu ternyata
Penuh misteri sedangkan jenisnya juga banyak luar biasa belum lagi jika budaya
Daerah ikut dijadikan referensinya maka jumlahnya pastilah banyak luar biasa.
Begitu juga maknanya ... eh ternyata kursi punya banyak makna walau sejatinya
Hanya ada dua makna besar, makna harafiah dan makna metaforik namanya.
Kalau yang harafiah tak usah dibicarakan karena semua pasti mahfum artinya,
Tetapi yang metaforik, ha ... tunggu dulu, karena yang disebut kursi eh ternyata
Yang dibidik bisa yang lain, karena makna metaforik memang hebat luar biasa,
Seperti definisi bahasa aslinya, saying one thing meaning another, bicara A
Ternyata yang dimaksud B, bicara B eh tujuannya C, dan tahukah anda bahwa
Karena ini makna maka ‘kata’ punya perbawa yang dahsyatnya tak terkira-kira,
Yang ketika digubah dalam titah dan sabda perbawanya meliputi seluruh dunia,
Ketika digubah menjadi mantra, alam gaib pun dapat jadi gempar karenanya,
Dan manakala digubah dalam karya sastra yang terkagum-kagum jumlahnya
Bukan main banyaknya ... itulah ’kursi’ sebuah kata yang kini lahirkan makna
Bukan main hebohnya di negara yang pernah dijuluki negara para bedebaha ...
Ha ... ha ...berikutnya di Senayan sang ’kursi’ kembali hebohkan penghuninya
Karena konon kabarnya sejumlah anggota dewan sepakat memakai kursi dewa
Yang harganya menjulang ke angkasa karena diekspor dari negara di eropa sana.
Hanya saja setelah beritanya meledak di media, eh, bukannya saling membela
Keputusan yang telah dibuat bersama, malahan kursi saling dilempar ke kepala.
Tentu saja rakyat yang sudah kuciwa sekarang semakin ternganga tak percaya
Wah ... bagaimana bisa para sontoloyo begini jadi pilihan bersama, tapi itu realita.
Atau mungkin juga supaya masuk logika, kursi memang harus mahal harganya
Agar tetap layak jadi rebutan bersama – gangsar royo-royo – dasar sontoloyo!
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – HP. 087853451949
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H