Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hosabi Kasidi 89 - Perempuan Kaya

2 Juli 2024   11:54 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hosabi Kasidi 89 -- Perempuan Kaya

Mengapa banyak perempuan selalu menempel pada Tuhan seperti perangko? Apakah karena Tuhan tampan? Menurut Kasidi bisa begitu. Apakah karena Tuhan menyembuhkan? Rasanya memang begitu menurut Kasidi. Apakah karena para perempuan itu total percaya bahwa Tuhan adalah Putra Allah? Bisa saja dan ini masuk akal dan rasional.

Berikutnya, mengapa kaum perempuan, termasuk BundaNya, sampai saat akhir terus dekt dan mendampingi Tuhan? Apakah karena mereka jauh lebih berani dibanding murid yang laki-laki yang sibuk kabur dan bersembunyi? Kasidi berani menjawab lantang kalau untuk pertanyaan ini, dan jawabnya ya.

Singkat kata, banyak perempuan sangat dekat dengan Tuhan. Bahkan Maria Magdalena rasanya tidak sekedar dekat dengan Tuhan karena perempuan yang satu ini rasanya, ini menurut Kasidi, jatuh hati pada Tuhan. Ada rujukannya? Jatuh hati itu tidak perlu rujukan, kata Kasidi mantap. Jatuh hati ya jatuh hati dan itu dialami oleh Maria dari Magdala,  Maria Magdalena.

'Tidak lama sesudah itu Tuhan berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,  Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.'

Yang melayani Tuhan memang banyak tetapi yang seberani dan setotal Maria Magdalena mungkin tidak banyak atau bahkan mungkin justru tidak ada.  Hanya saja bunda Tuhan tidak boleh dilupakan karena dia pun tidak kalah hebatnya dalam menjaga Tuhan. (sda/tbs-02072024-hvk89-087853451949)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun