Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hosabi Kasidi 73 - Pintu Kecil Jalan Kecil

25 Juni 2024   12:06 Diperbarui: 25 Juni 2024   12:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.123rf.com/photo_204427697

Hosabi Kasidi 73 - Pintu Kecil Jalan Kecil

Taurat, kitab para nabi, kitab raja-raja dan sejumlah kitab lainnya yang dinyatakan suci oleh agama Yahudi dan orang Yahudi, tidak pernah dibatalkan oleh Tuhan dan akan tetap ada sampai langit dan bumi berlalu, dan memang itulah realitanya sampai sekarang. Hanya saja Tuhan juga menyatakan bahwa Taurat dan lainnya sudah tidak berlaku lagi. Bukan dibatalkan tetapi dinyatakan tidak berlaku, dan ini beda, bahkan sangat berbeda. Lebih dari sekali Tuhan menyatakan dan menegaskan ini, jadi betapa penting menyadari dan memahami ini dengan baik. Jika gagal paham bahkan Sabda Tuhan yang sangat jelas pun akan berubah menjadi samar-samar dan ini menyesatkan. Apalagi Sabda yang begitu penting menyangkut Taurat. Harus ekstra hati-hati dan ekstra cermat. Simak Sabda Tuhan yang berikut ini:

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Setelah merangkum seluruh isi Taurat dan kitab para nabi, Tuhan yang pada peristiwa lain menyatakan bahwa Taurat sudah tidak berlaku lagi, melanjutkan dengan memberi nasehat tentang pintu dan jalan ke sorga. Menurut Tuhan pintunya kecil jalannya sempit dan yang mau masuk begitu banyak sehingga sulit dan harus sabar. Jika tidak sabar dan ingin cepat-cepat memang ada pintu yang besar dan jalan yang lebar tetapi itu pintu masuk dan jalan ke neraka, bukan ke sorga.

Lalu di samping sabar dan mau antri, apakah ada syarat lain supaya bisa mendapat kesempatan memasuki pintu yang kecil dan jalan yang sempit ini? Banyak sekali, kata Kasidi. Tuhan sudah menjelaskan berulang kali pada banyak kesempatan. Salah satu diantaranya ternyata sikap dan tindakan pada sesama dan bukan sikap atau tindakan kita pada Tuhan. Bagi Tuhan, yang mengidentikan dirinya dengan manusia yang paling hina itu, yang paling penting adalah empati dan belas kasihan seseorang pada sesama. Ini sulit, bahkan nyaris mustahil untuk dilakukan. Jadi memang perlu sabar, tekun, dan berani menyangkal diri setiap waktu, agar bisa masuk melalui pintu kecil dan jalan sempit. Jangan tergoda oleh pintu besar, jalan lebar, antrian tidak banyak, nyaman dan mulus, karena untuk ke sorga jalannya tidak seperti itu. Itu jalan ke neraka, kata Tuhan.


Sebagai tambahan dari Kasidi, coba terus baca Sabda Tuhan, ulangi: Sabda Tuhan ya, lalu periksa diri sendiri apakah sudah pernah dijalankan? Jika jawabnya tidak pernah, ya jangan kaget atau heran, karena memang seperti itulah realitanya. Harus terus berani mencoba dan mencoba lagi karena hanya itulah peluang yang ada untuk semua orang.

Kalau merasa sudah pernah dan bisa, tolong diperiksa lagi siapa tahu ente ngawur dan salah besar, kata Kasidi. Lho, kok bisa? Baca Hosabi 66, kata Kasidi. Nanti ujung-ujungnya kan terasa betapa 'tetap saja mustahil' ... hehehe ... (sda/tbs-25062024-hvk73-087853451949)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun