Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hosabi Kasidi 55: Bahagia, Mengapa?

13 Juni 2024   12:44 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.etsy.com/market/sensual_painting

Sabda Tuhan yang ini sangat gamblang dan jelas sehingga ya tidak perlu diuraikan lagi karena memang tidak ada makna lain yang mungkin muncul dari Sabda Tuhan ini.

Apakah semua orang kaya yang bergelimang harta termasuk dalam kelompok yang oleh Tuhan diberi label celakalah ini? Lha iyalah, kata Kasidi. Memangnya mereka  harus dimasukkan ke dalam kelompok apa lagi selain kelompok yang celakalah?

Apakah semua orang kenyang yang makan tidak pernah kekurangan termasuk dalam kelompok yang oleh Tuhan diberi label celakalah ini? Lha iyalah, kata Kasidi. Memangnya mereka  harus dimasukkan ke dalam kelompok apa lagi selain kelompok yang celakalah?

Apakah semua orang yang selalu tertawa-tawa dan bersenang-senang setiap hari termasuk dalam kelompok yang oleh Tuhan diberi label celakalah ini? Lha iyalah, kata Kasidi. Memangnya mereka  harus dimasukkan ke dalam kelompok apa lagi selain kelompok yang celakalah?

Apakah semua orang yang selalu sukses, berhasil, berprestasi sehingga pujian dan kekaguman terus mengalir seperti aliran sungai yang deras dan tidak terhambat termasuk dalam kelompok yang oleh Tuhan diberi label celakalah ini? Lha iyalah, kata Kasidi. Memangnya mereka  harus dimasukkan ke dalam kelompok apa lagi selain kelompok yang celakalah?

Bagaimana? Jika masih ada keraguan pada Sabda yang dahsyat menghentak ini, ya silahkan dibaca sendiri saja. Hanya saja perlu diingat bahwa tidak ada Sabda Tuhan yang ngawur. Semua Sabda Tuhan benar adanya. Jangan pernah meragukan yang ini. (sda/tbs-13062024-hvk55-087853451949)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun