Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hosabi Kasidi 52 - Sabda Perdana

7 Juni 2024   15:03 Diperbarui: 7 Juni 2024   15:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.etsy.com/listing/1163550982/let-the-word-of-god-hold-you-original

Hosabi Kasidi 52 -- Sabda Perdana

        Kapan Tuhan pertama kali menyampaikan SabdaNya? Ketika masih dalam rahim ibunya, ketika masih bayi, ketika masih anak-anak, setelah remaja, dewasa, atau kapan dan dicatat di mana? Dimulai saja dari yang tercatat dan yang catatannya dapat dijadikan referensi.

        'Maka datanglah Tuhan dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Tuhan menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Tuhan segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."'

        Jelas sekali ini bukan Sabda Perdana Tuhan tetapi inilah Sabda Tuhan yang pertama kali dicatat oleh sang penulis dalam Injil tulisannya. "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Jadi tampaknya bahkan dibaptisnya Tuhan oleh Yohanes juga atas kehendak Tuhan. Menurut Tuhan memang tidak ada yang diluar kehendak BapaNya, semua selaras dengan kehendak BapaNya agar boleh terjadi.

        Penulis yang kedua menulis seperti berikut: 'Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Tuhan ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

        Jelas sekali ini bukan Sabda Perdana Tuhan melainkan Sabda Tuhan yang pertama kali dicatat dalam kitab tulisannya. Sabda Perdana Tuhan pasti diucapkan jauh sebelum kejadian ini.

        Penulis yang lain mencatat sebagai berikut: 'Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.'

        Juga jelas sekali Sabda Tuhan yang dicatat pertama kali dalam catatan yang ditulis ini adalah bukan Sabda Perdana Tuhan, meskipun kala itu usia Tuhan kurang lebih dua belas tahun. Tuhan pasti sudah pernah bersabda sebelum itu.

        Penulis yang lain mencatat sebagai berikut: 'Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Tuhan. Tuhan memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." Pada keesokan harinya Tuhan memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun