Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hosabi versi Kasidi 36: Secara Cuma-Cuma

29 Mei 2024   22:17 Diperbarui: 29 Mei 2024   22:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
newworld.en.made-in-china.com

Hosabi versi Kasidi 36 -- Secara Cuma-Cuma

Tuhan menyembuhkan banyak orang. Para murid juga menyembuhkan orang. Kita para murid di abad ke-21 ini juga menyembuhkan banyak orang dengan beragam cara, dengan beragam tindakan. Jadi sejatinya penyembuhan itu terus ada sejak dulu, sekarang dan juga nanti. Lalu apa pesan Tuhan kala kita sedang menyembuhkan atau membantu orang lain untuk sembuh? Pesannya hebat, dahsyat, luar biasa, meskipun juga sederhana dan bersahaja, dan atas saran Kasidi, pesan ini dijadikan motto abadi dalam dunia maya, pesan ini dijadikan pegangan abadi di dunia nyata, pesan ini dijadikan landasan yang tidak tergoyahkan di langit dan bumi. Ada yang tahu apa pesan istimewa dari Tuhan ini?

Pasti ada banyak yang sudah membaca ini tetapi mungkin tidak banyak yang ingat apalagi yang menjadikan pegangan utama dalam menyelesaikan ziarah di dunia ini.

'Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.'

Pesan abadi ini memang disampaikan oleh Tuhan pada para murid masa itu, sebenarnya juga untuk murid di masa sekarang dan di masa depan, dan berkaitan dengan kemampuan mereka yang diperoleh secara cuma-cuma dari Bapa melalui Tuhan, untuk menyembuhkan, menghidupkan orang mati, mengusir setan, dan masih banyak lagi.

Bagi Kasidi pesan abadi ini diperluas dan dilantangkan dengan mengatakan setengah bertanya, memangnya ada milik kita yang tidak diperoleh secara cuma-cuma dari Bapa? Dijawab sendiri oleh Kasidi, tidak ada, sama sekali tidak ada.

Semoga semua yang cerdas dan sederhana dan bersahaja, semoga semua yang lurus dan berwawasan luas serta lapang dadanya paham ini, semoga semua orang yang rendah hati dan murah hati, yang telah melakukan sejak lama hal ini, berkenan juga memberitakan dengan lantang dan penuh semangat pada semua orang, lebih khusus lagi pada semua orang yang terbiasa ngawur, sok tahu, dan bodoh, tentang ini. Tentang pesan abadi ini.

Ayo lantangkan pesan abadi ini ke seluruh dunia. Apa yang sudah diperoleh secara cuma-cuma berikanlah juga secara cuma- cuma. Hebatnya, Kasidi kembali mengingatkan tak satu pun milik kita, ulangi; tak satu pun milik kita, yang tidak diperoleh secara cuma-cuma. Semua cuma-cuma dari Bapa.

Tuhan yang menyembuhkan seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, dalam perjalanan keluar dari kota Yerikho juga menyembuhkan secara cuma-cuma karena kemampuan Tuhan juga diperoleh secara cuma-cuma. Tuhan hanya bertanya: '"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Tuhan kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Tuhan dalam perjalanan-Nya.'

Sebagai penutup ada ratusan buku berjudul Yesus Sang Provokator yang diperoleh secara cuma-cuma dan karenanya akan dibagikan secara cuma-cuma pula. Hubungi saja nomor WA teman Kasidi yang setuju untuk membagikan buku ini secara cuma-cuma. Buku tersebut bertahun 2015, 246 halaman, diberi kata pengantar oleh seorang Romo Paroki, ber-ISBN 978-602-1162-80-4, sudah dicetak lebih dari tiga kali. Diskusi yang agak panjang 'Tentang Memberi Secara Cuma-Cuma' ada di halaman 90-108 untuk yang ingin membaca versi pdf-nya.   (sda/tbs-29052024-hvk36-087853451949)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun