Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hosabi versi Kasidi 29 - Ucapan Selamat

26 Mei 2024   21:11 Diperbarui: 26 Mei 2024   21:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hosabi versi Kasidi 29 -- Ucapan Selamat

Tuhan datang untuk semua orang. Benar-benar untuk semua orang, untuk semua orang benar-benar, seperti yang tersurat atau yang tersirat pada SabdaNya. Maka dari itu semua hari raya yang diperingati dan Tuhan pun sejatinya ya untuk semua orang, termasuk bagi mereka yang tidak suka dan bahkan menolaknya. Lidah dan bibir boleh menolak setinggi langit tetapi hati yang luas dan sedalam samudra siapa yang tahu. Bisa saja kan, di luar menolak dengan keras tetapi di dalam hati ternyata berteriak lantang dan menyatakan ok.

Inilah salah satu misteri kedatangan Tuhan yang paling sulit dipahami jika bukan Sabda Tuhan yang dijadikan landasan berpikir dan bertindak. Apalagi sebenarnya tidaklah penting berapa banyak yang menolak kehadiran Tuhan, karena Tuhan dapat mengubah semua hati yang menolak itu dengan seketika jika Dia berhendak. Karenanya yang penting adalah semua orang yang menyatakan menerima Tuhan juga harus menerima mereka yang menolak Tuhan. Mengapa? Karena bisa saja yang menolak itu yang pada akhirnya nanti justru diterima oleh Tuhan? Bagaimana bisa orang mengatakan menerima Tuhan jika mereka menolak orang yang pada akhirnya diterima oleh Tuhan? Tidak bisa bukan?

Semua orang milik Tuhan, karena Tuhan menyatakan ini, dan tidak seorang pun, ulangi: tidak seorang pun, betapa kerasnya dia menolak Tuhan, yang lalu berubah bukan menjadi milik Tuhan. Siapa yang mengatakan ini? Ya Tuhan sendirilah, kata Kasidi mantap. Jika ingin tahu peristiwa nyatanya ya simak kembali peristiwa di Damsyik yang sangat terkenal itu. Bagaimana dalam waktu sekejab orang hebat yang selama bertahun-tahun menjadi penganiaya dan bahkan pembunuh pengikut Tuhan berubah menjadi orang sangat militan membela Tuhan? Begitulah jika Tuhan berkehendak.

'Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.' Ini Sabda Tuhan yang kemudian disambung dengan 'Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini yang hilang.' Dua penggalan Sabda Tuhan dalam dua peristiwa yang berbeda ini, jika dihubungkan bukankah dapat menegaskan bahwa semua adalah milik Bapa dan semua itu dapat dipilih oleh Tuhan untuk menjadi milikNya juga, dan tidak seorang pun yang bisa menolak panggilan Tuhan jika memang dipanggil.

Jadi kata Kasidi, jika semua orang memang milik Tuhan dan Tuhan pun datang untuk semua orang, lalu apa yang bisa menyebabkan ini batal terjadi, atau siapa yang bisa menghalangi ini terjadi? Tidak ada, bukan?

Selamat merayakan hari raya Tuhan yang mana saja, yang sejatinya untuk semua orang, baik yang percaya atau yang tidak percaya, baik yang menolak atau yang menerima,  pendek kata ya memang untuk semua orang. (sda/tbs-26052024-hvk29-087853451949)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun