Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hosabi versi Kasidi 14 - Ite Misa Est

25 Mei 2024   08:11 Diperbarui: 25 Mei 2024   08:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.saatchiart.com/art/Painting-Little-girl-in-red-on-the-background-of-nature/1349901/6646429/view

Hosabi versi Kasidi 14 - Ite Misa Est

Judul homili kali ini adalah 'pergilah kamu diutus' dan mereka yang mendengar ajakan atau perintah ini biasanya menjawab dengan amin. Hanya saja kali ini ajakan atau perintah ini akan dikaitkan dengan perintah Tuhan sebelumnya yang berkaitan dengan anak-anak. Mengapa Tuhan memilih anak-anak, tanya Kasidi penuh retorika pada dirinya sendiri, dan bukannya memilih remaja, orang dewasa, orang pandai dan orang bijak? Tuhan pasti tidak ngawur dan asal 'njeplak' ketika mengatakan ini. Tentu ada alasan yang sangat jelas dan kuat. Bahkan Tuhan, setelah sebelumnya dicatat pernah mengeluh, sekarang dicatat marah ketika para murid yang sok tahu melarang anak kecil mendekat supaya tidak mengganggu.

Simak Sabda Tiuhan berikut ini.

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Anak-anak, kata Tuhan dan ini pasti benar, adalah penghuni Kerajaan Allah, penghuni sorga. Adalah anak-anak juga, adalah anak kecil juga yang sambutannya pada Tuhan dan SabdaNya berkenan pada Tuhan dan karenanya siapa saja yang tidak menyambut Tuhan dan SabdaNya seperti anak kecil, hampir dapat dipastikan tidak akan masuk ke sorga. Nah, Sabda yang keras ini jelas dan gamblang sekali, jadi ya tidak perlu ditafsirkan segala, karena jika ditafsirkan macam-macam seperti kebiasaan orang yang biasa ngawur dan sok tahu, justru menjadi makin tidak jelas.

Hanya saja, Kasidi beranggapan bahwa tetap perlu ada penegasan apa, siapa dan bagaimana anak-anak itu. Apakah anak-anak atau anak kecil itu adalah mahluk yang tidak berdaya dan pasrah meskipun menggemaskan, adalah entitas yang lugu dan polos meskipun sering merepotkan, adalah entitas yang jujur dan apa adanya meskipun kadang dianggap mengganggu? Apakah seperti itu atau ada kriteria lain seperti yang dimaksudkan Tuhan?

Setelah sebelumnya ada dicatat Tuhan mengidentikkan DiriNya dengan orang yang paling hina di antara kita, kali ini Tuhan mengidentikkan DiriNya dengan anak-anak, dengan anak kecil.

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Sabda Tuhan yang ini juga jelas dan gamblang, bukan? Siapa saja yang tidak mau bertobat dan menjadi seperti anak kecil yang sederhana, bersahaja, polos, lugu, pasrah, lurus, dan total percaya sepenuhnya pada ibu dan bapaknya, hampir dapat dipastikan tidak akan masuk ke sorga, sama seperti orang kaya yang juga pernah dinyatakan oleh Tuhan hampir  pasti tidak akan masuk sorga.

Untuk yang terketuk hati dan pikirannya serta total percaya pada Sabda Tuhan yang ini, sama seperti total percaya pada Sabda Tuhan lainnya, ayo mulai hari ini bersikaplah seperti anak-anak, bukan bersikap kekanak-kanakan ya, tetapi bersikaplah seperti anak-anak yang polos dan lugu hatinya, yang pasrah dan percaya sepenuhnya, yang sederhana dan bersahaja. Jangan berlagak seperti orang dewasa yang sok bijak dan sok pintar, yang sok ngawur dan sok tahu, yang sok kemlinthi, yang begini dan yang begitu. Singkat kata, ini kata Kasidi, jika ingin masuk sorga maka sambutlah Tuhan dan SabdaNya seperti anak kecil menyambutnya. Tidak ada cara lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun