Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hosabi Versi Kasidi 12 - De Imitatio Christi

22 Mei 2024   17:49 Diperbarui: 22 Mei 2024   17:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fineartamerica.com/art/paintings/sensual?page=2

Hosabi versi Kasidi 12 - De Imitatio Christi

Ada pernah dicatat bahwa hidup ini adalah penderitaan yang berkesinambungan, maka dari itu tugas utama manusia adalah mengakhiri penderitaan tersebut dengan cara memutus mata rantainya. Bagaimana caranya?

Pertama adalah berusaha memiliki dan melakukan nilai moral untuk (1) tidak membunuh; (2) tidak mencuri; (3) tidak melakukan perbuatan asusila; (4) tidak berdusta; dan (5) tidak makan atau minum yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran.

Kedua, lima tuntunan moral ini haruslah dilatih sedemikian rupa dengan melakukan olah pikiran dan batin yang memadai sehingga sesorang diasumsikan mampu memutus mata rantai penderitaan atau memutus hukum karma. Keberhasilan melakukan Langkah kedua ini diyakini akan mengakhiri penderitaan.

Catatan singkat ala Kasidi ini tentu saja jauh dari memadai karena memang masih banyak hal penting lainnya seperti jenis-jenis kehendak, cara mengatasi kehendak itu, dan lain sebagainya tetapi karena tujuannya hanya ingin membandingkan dengan apa yang pernah disabdakan oleh Tuhan, maka catatan yang tidak lengkap dan memadai semacam ini ya bolehlah.

Tentang penderitaan dalam hidup, Tuhan dalam SabdaNya juga pernah menyinggung hal ini bahkan tidak cuma penderitaan yang timbul dari pikiran manusia tetapi juga penderitaan yang datang dari luar seperti penganiayaan, umpamanya. Simak Sabda Tuhan yang berikut ini: 'Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.' Sedangkan untuk penderitaan yang datang dari dalam pikiran kita sendiri, Tuhan mengatakan: 'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.'

Untuk nilai moral yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memutus mata rantai penderitaan di dunia, ada lima nilai moral atau Pancasila menurut catatan di atas, Tuhan malah memberikan sepuluh, yaitu Sepuluh Perintah Allah yang dulu pernah diajarkan oleh Musa pada bangsa Israel. Bahkan sebelum itu Tuhan menolak untuk dikatakan baik karena: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

Kemudian apa yang dikatakan oleh Tuhan tentang memutus mata rantai penderitaan di dunia, atau memutus hukum karma menurut catatan yang di atas? Penderitaan di dunia pasti akan berakhir tetapi hanya jika percaya total pada Tuhan dan pada Bapanya dan pada Roh Kudus, serta melaksanakan semua Sabda itu, maka tidak hanya penderitaan di dunia, yang memang pasti ada itu, akan berakhir, melainkan penderitaan abadi yang di alam sana juga tidak akan dialami. Dalam kata-kata Tuhan sendiri:

 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Bagaimana, tanya Kasidi lirih, masih tidak mau total percaya? Hehehe ...

Sebagai tambahan supaya mereka yang biasa ngawur, sok tahu dan bodoh, tidak terus terlena, begitu juga dengan mereka yang jarang ngawur, sok tahu dan bodoh, juga tidak terlena, baca Sabda Tuhan yang keras ini: 'Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.' (sda/tbs-20052024-hvk12-087853451949)

Catatan: Hosabi ini ditulis dalam kaitannya dengan Hari Waisak 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun