Hosabi versi Kasidi 11 - Ecce  Homo et Deus est
Lihatlah manusia dan kamu akan melihat Tuhan, begitulah kurang lebih makna frasa bahasa latin yang dijadikan judul ini. Bagi yang ingin mendalami hal ini lebih jauh dapat membaca perikop berjudul 'penghakiman terakhir' tempat Tuhan dengan indahnya menganalogikan DiriNya yang agung dan mulia dengan manusia bahkan manusia yang paling hina di antara kita. Konsep inilah yang nanti digunakan oleh Tuhan untuk mengadili semua orang pada hari akhir. Masuk sorga atau neraka, konsep inilah yang akan digunakan untuk menilai orang demi orang oleh Tuhan.
Hanya saja pada bagian ini Kasidi tertarik untuk sedikit membincangkan  penggalan kisah sesaat sebelum dan sesudah Tuhan dihukum mati.
Ponsius Pilatus, kepada siapa orang Yahudi menghadapkan Tuhan agar diadili dengan tuduhan menghujat Allah, sekali lagi keluar dari gedung pengadilan dan berkata kepada orang Yahudi: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
Tuhan pun kemudian dibawa keluar. Pilatus melanjutkan kata-katanya: "Lihatlah Manusia itu!" Saat itu Tuhan sudah bermahkota duri dan mengenakan jubah ungu.
Bisa kan membayangkan situasi kala itu. Tuhan dinyatakan tidak bersalah oleh penguasa tertinggi Roma di tempat itu kala itu tetapi kejadian yang kemudian mengikutinya benar-benar luar biasa hebat dan menyesakkan dada. Orang yang dinyatakan tidak bersalah ini diteriaki oleh orang Yahudi agar dihukum mati, agar disalib. Pilatus yang tampaknya gentar juga menghadapi orang banyak yang sudah kalap dengan benci dan dendam membara ini memang masih terus berusaha membebaskan Tuhan meskipun pada akhirnya Pilatus menyerahkan Tuhan pada orang-orang Yahudi.
Lalu siapakah yang sebenarnya membunuh Tuhan? Pilatus atau orang-orang Yahudi? Pilatus dengan hukum kekaisaran Romawinya, yang ternyata tidak menemukan adanya kesalahan yang pantas untuk hukuman mati, atau orang-orang Yahudi yang menyatakan: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." Hukum yang dimaksud tentu saja hukum Taurat.
Orang Yahudi, agama Yahudi, dan hukum Taurat yang membunuh Tuhan, bukan Pontius Pilatus, meskipun semuanya ini dapat terjadi atas perkenan dan kehendak Bapa. Dengan kata lain kehendak Bapa yang menyebabkan ini. Lalu apa alasan sebenarnya dari Bapa melakukan ini? Misteri besar yang mungkin tidak pernah akan diketahui oleh kita, atau mungkin ada yang tahu? (sda/tbs-20052024-hvk11-087853451949)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H